Pemerintah Indonesia Siapkan Dana Tunai 2 juta Dolar AS untuk Bantu Turki dan Suriah
Indonesia juga menyiapkan dukungan logistik baik makanan siap saji maupun peralatan yang dibutuhkan warga
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dua jenis bantuan untuk dikirimkan ke Turki dan Suriah.
Bantuan pertama, pemerintah menyiapkan uang tunai sebesar 2 juta dolar AS sebagai bantuan penanganan bencana pascagempa bumi untuk Turki dan Suriah.
Turki dan Suriah masing-masing akan menerima 1 juta dolar AS.
"Kita menyiapkan dua jenis bantuan, pertama dalam bentuk dana tunai sebesar 1 juta dolar AS untuk Turki dan 1 juta dolar AS untuk Suriah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, Kamis (9/2/2023).
Selain dana tunai, Indonesia juga menyiapkan dukungan logistik baik makanan siap saji maupun peralatan yang dibutuhkan di lokasi sebagaimana daftar kebutuhan mendesak yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia.
Baca juga: PBNU Serukan Salat Gaib untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah
Daftar kebutuhan mendesak dari kedua negara antara lain, matras, selimut hangat, baju dan sepatu musim dingin, paket makanan dan kebersihan diri, pampers dewasa dan anak, obat-obatan, perangkat tenaga surya seperti lampu, energi dalam kecil atau besar, tenda keluarga, alat pengeruk reruntuhan, alat P3K, serta genset.
Genset dinilai diperlukan lantaran di Turki saat ini sedang dilanda musim dingin, sehingga dapat membantu untuk menghadapi kondisi puncak musim dingin tersebut.
"Kita akan membawa makanan siap saji dari Indonesia dalam jumlah yang kita perkirakan dalam beberapa tahap nanti bisa mencukupi di daerah operasi. Dan juga alat perangkat yang dibutuhkan sesuai list yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia," kata Abdul Muhari.
Adapun logistik tersebut akan diberangkatkan segera setelah Indonesia mendapatkan persetujuan izin terbang dari otoritas kedua negara.
"Logistik ini kita rencanakan akan diberangkatkan sesegera mungkin, sekiranya flight clearance sudah approval," ujarnya.