KBRI Turki Periksa Kondisi 6 WNI yang Terluka Akibat Gempa
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara Turki telah memeriksa kondisi 6 Warga Negara Indonesia (WNI)
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Ankara Turki telah memeriksa kondisi 6 Warga Negara Indonesia (WNI) ke dokter pasca dievakuasi dari reruntuhan gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang negara itu.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal mengatakan bahwa langkah ini dilakukan pada Rabu malam waktu setempat.
"KBRI tadi malam telah memeriksakan ke dokter terhadap 6 orang WNI kondisi sakit dalam evakuasi KBRI Ankara," kata Dubes Lalu, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023).
Diantara 6 WNI tersebut, 3 diantaranya kakinya telah digips dan dirontgen, namun ketiganya tidak mengalami cedera serius.
"3 orang yang kakinya digips, telah dirontgen dan tidak ada cedera serius," jelas Dubes Lalu.
Sedangkan 1 orang mengalami cedera anus lantaran dampak dari cuaca dingin, lalu sisanya kini telah dinyatakan sehat.
"1 orang ada yang cedera anus (akibat cuaca dingin), perlu perawatan ringan (diberikan salep), 2 orang telah sehat," pungkas Dubes Lalu.
Hingga saat ini, angka total korban tewas di Turki dan Suriah kini menembus angka 17.000 orang.
Gempa bumi ini berpusat di tenggara Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Baca juga: Khrisna Murti Cek Kabar WNI Ditangkap di Arab Saudi Gara-gara Kibarkan Bendera Partai Demokrat
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.