Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Rusia Serang Kota Zaporizhzhia Ukraina Pakai 35 Rudal era Soviet

Pasukan Rusia menyerang Kota Zaporizhzhia Ukraina menggunakan 35 rudal era Soviet. Rusia menargetkan infrastruktur dan energi di seluruh negeri.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Pasukan Rusia Serang Kota Zaporizhzhia Ukraina Pakai 35 Rudal era Soviet
AFP/HANDOUT
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Polisi Nasional Ukraina pada 10 Oktober 2022, menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak setelah serangan di Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Handout / National Police of Ukraine / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia meluncurkan 35 rudal ke kota Zaporizhzhia di selatan Ukraina dan wilayah timur laut Kharkiv pada hari Jumat (10/2/2023).

Mereka menembakkan rudal darat-ke-udara C-300 dari seberang perbatasan di Belgorod dan dari kota Tokmak yang diduduki di Ukraina selatan.

S-300 era Soviet, yang dirancang untuk menjatuhkan pesawat tempur, telah diubah secara kasar oleh Rusia untuk mencapai sasaran darat selama perangnya di Ukraina.

“Musuh menyerang wilayah Kharkiv dan wilayah Zaporizhzhia dengan hingga 35 rudal darat-ke-udara S-300 yang tidak dapat dihancurkan di udara dengan pertahanan udara,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui Facebook-nya.

Serangan ini memicu gangguan listrik di wilayah barat, timur dan selatan Ukraina.

Baca juga: Selama Invasi di Ukraina, Jelang Setahun Invasi 1.500 Tank Rusia Dilaporkan Hancur

Di Kyiv, sistem pertahanan udara juga dilaporkan mempertahankan ibu kota Ukraina.

Sebelumnya, pejabat Ukraina memperingatkan kemungkinan serangan rudal yang meluas dari Moskow.

BERITA TERKAIT

Sirene serangan udara berlaku di seluruh Ukraina pada hari ini.

Serangan Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina semalam menyebabkan gangguan di seluruh negeri, dikutip dari New York Times.

Ukrenergo mengatakan dalam pernyataan di Telegram, beberapa fasilitas infrastruktur bertegangan tinggi telah diserang di wilayah barat, timur dan selatan Ukraina, menyebabkan gangguan pasokan listrik.

Penduduk setempat berdiri di sisa-sisa gudang kembang api yang hancur setelah serangan Rusia di Kharkiv di tengah invasi Rusia ke Ukraina pada 11 Januari 2023.
Penduduk setempat berdiri di sisa-sisa gudang kembang api yang hancur setelah serangan Rusia di Kharkiv di tengah invasi Rusia ke Ukraina pada 11 Januari 2023. (SERGEY BOBOK / AFP)

Baca juga: Ahli Gempa Peringatkan Wilayah Rusia Berpotensi Punya Nasib Sama Seperti Turki

Serangan rudal ke Ukraina terjadi sejak Kamis (9/2/2023) malam, dikutip dari Al Jazeera.

Rudal Rusia menyerang infrastruktur energi dengan drone dan roket yang mengarah ke pembangkit listrik dan fasilitas sistem transmisi.

Ada pun langkah-langkah preklusif sedang diambil oleh Ukrenergo dan dilakukan pemadaman darurat setelah serangan rudal itu.

“Infrastruktur energi dan industri mengalami kerusakan di Zaporizhzhia, meninggalkan sebagian kota tanpa listrik," kata pejabat lokal Anatoly Kurtev.

Kurtev mengatakan 17 serangan dicatat selama satu jam.

Angka tersebut merupakan jumlah terbesar sejak Rusia menginvasi hampir satu tahun lalu.

Pada serangan pagi ini, angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia mengerahkan tujuh drone buatan Iran, enam rudal jelajah Kalibr dan 35 rudal anti-pesawat terbang.

Di kota timur laut Kharkiv, setidaknya 10 ledakan dilaporkan dalam semalam, kata Gubernur Kharkiv Oleg Sinegubov dalam sebuah pernyataan. 

Fasilitas infrastruktur penting di Kharkiv menjadi sasaran yang mengakibatkan kebakaran yang dengan cepat dipadamkan.

Dia mengatakan tidak ada yang terluka, namun beberapa bagian kota mati listrik.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Gubernur St Petersburg, Alexander Beglov, pada 1 Maret 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Gubernur St Petersburg, Alexander Beglov, pada 1 Maret 2022. (Twitter/President of Russia)

Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Drone dan Rudal di Sisi Selatan dan Timur Ukraina

Pidato Tahunan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyampaikan pidato tahunannya kepada majelis nasional, pertemuan bersama dua majelis parlemen Rusia, pada 21 Februari 2023.

Pidato itu akan menandai tepat satu tahun sejak Rusia mengakui dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri, Donetsk dan Luhansk, sebagai negara merdeka.

Pengakuan kedaulatan ini merupakan sebuah langkah penting sebelum Putin memutuskan untuk meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari 2022.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas