TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur F-16 AS menembak jatuh sebuah objek di udara di atas Danau Huron pada Minggu (12/2/2023) sore atas arahan Presiden Joe Biden.

Objek tersebut berbentuk segi delapan dengan tali menggantung dan tidak ada muatan yang terlihat.

Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan objek tersebut tidak dinilai sebagai ancaman militer, namun dapat membahayakan penerbangan.

“Kami tidak menilai itu sebagai ancaman militer kinetik terhadap apa pun di darat, tetapi menilai itu adalah bahaya keselamatan penerbangan dan ancaman karena potensi kemampuan pengawasannya," kata Ryder.

"Tim kami sekarang akan bekerja untuk memulihkan objek tersebut dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut," lanjutnya, dikutip dari TASS.

Baca juga: Amerika Serikat Blacklist Enam Perusahaan China Terkait Insiden Balon Mata-mata

Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara mendeteksi objek tersebut pada Minggu pagi dan telah mempertahankan pelacakan visual dan radarnya. 

Objek itu sebelumnya terdeteksi oleh sinyal radar yang ditangkap di atas Montana, yang terbang di dekat situs DOD yang sensitif.

Benda itu terbang pada ketinggian 20.000 kaki di atas Semenanjung Atas Michigan.

Perwakilan Demokrat Elissa Slotkin dari Michigan mengatakan hari Minggu bahwa operasi untuk menjatuhkan objek di atas Danau Huron dilakukan oleh pilot dari Angkatan Udara AS dan Garda Nasional.

Lokasi yang dipilih untuk penembakan ini memberi kami kesempatan untuk menghindari dampak terhadap orang-orang di lapangan.

Joe Biden dan Austin telah mempertimbangkan peluang untuk pemulihan puing-puing.

Dalam penembakan objek itu, tidak ada indikasi warga sipil terluka atau terpengaruh.

Baca juga: Setelah Balon Mata-mata China, Giliran Objek Misterius Seukuran Mobil Ditembak Jatuh Jet Tempur AS

Berbagai Objek Asing di Langit AS

Objek asing di langit AS itu bukanlah yang pertama.