Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Belarus Ungkap Akan Berperang Bersama Rusia di Ukraina jika Hal Ini Terjadi

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengatakan, pihaknya akan bergabung dengan Rusia untuk berperang di Ukraina jika hal ini terjadi.

Penulis: Whiesa Daniswara
zoom-in Presiden Belarus Ungkap Akan Berperang Bersama Rusia di Ukraina jika Hal Ini Terjadi
Kolase Foto Tribunnews
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko menyebut negaranya siap berperang bersama Rusia di Ukraina jika hal ini terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko menyebut dirinya adalah sekutu kuat Rusia.

Lukashenko juga mengatakan, Belarus mendukung apa yang disebut Presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Sejak invasi besar-besaran ke Ukraina setahun lalu, Putin belum pernah duduk bersama wartawan Barat.

Tapi hari ini di Minsk, Lukashenko menjawab pertanyaan dari sekelompok kecil media asing, termasuk BBC.

Ketika Lukashenko ditanya BBC tentang kesiapan Belarus sebagai tempat persiapan invasi Rusia, ia mengatakan sangat siap.

Bahkan, Lukashenko menyebut Belarus siap berperang bersama Rusia jika negaranya diinvasi melalui Ukraina.

Baca juga: Konflik Ukraina Buat Pasokan Viagra ke Rusia Dihentikan

"Ya, aku siap (jadi tempat persiapan invasi)," kata Lukashenko kepada BBC.

Berita Rekomendasi

"Saya siap memberikan (wilayah) lagi. Saya juga siap berperang, bersama Rusia, dari wilayah Belarusia."

"Tetapi hanya jika seseorang - bahkan satu tentara - memasuki wilayah kita dari sana (Ukraina) dengan senjata untuk membunuh rakyatku," ungkapnya.

Kerjasama militer antara Rusia dan Belarus telah meningkat, dengan latihan bersama dan pembentukan kelompok militer bersama.

Namun sejauh ini pemimpin Belarusia itu menghindari pengiriman pasukannya ke Ukraina untuk berperang bersama pasukan Rusia.

Baca juga: Ukraina Minta Belarus Tanda Tangani Pakta Non Agresi di Tengah Latihan Militer Rusia dan Belarus

Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat tidak mengakui Alexander Lukashenko sebagai presiden sah Belarusia.


Pada tahun 2020, warga Belarusia turun ke jalan untuk menuduhnya mencuri pemilihan presiden negara itu. Protes ditekan secara brutal.

Lukashenko menggunakan acara hari Kamis untuk menyalahkan Barat atas perang di Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas