Ukraina Klaim Tembak Jatuh Balon Pengintai Rusia
Militer Ukraina melaporkan enam balon pengintai yang diduga milik Rusia terpantau terbang di atas ibu kota Kyiv
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Militer Ukraina melaporkan enam balon pengintai yang diduga milik Rusia terpantau terbang di atas ibu kota Kyiv dan sebagian besar ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara Ukraina.
Balon-balon pengintai tersebut kemungkinan membawa reflektor sudut dan peralatan pengintai, namun para pejabat Ukraina tidak dapat menentukan kapan balon tersebut mulai terbang di langit ibu kota, meskipun peringatan udara dikeluarkan di Kyiv pada Rabu (15/2/2023).
“Menurut informasi yang sekarang sedang diklarifikasi, ini adalah balon yang bergerak di udara di bawah dorongan angin,” tulis administrasi militer Kyiv di aplikasi perpesanan Telegram, yang dikutip dari Al Jazeera.
“Tujuan peluncuran balon mungkin untuk mendeteksi dan melemahkan pertahanan udara kita,” lanjutnya.
Sesaat sebelum pengumuman tersebut, juru bicara angkatan udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan Rusia dapat menggunakan balon pengintai sebagai upaya baru untuk mempertahankan stok drone pengintainya.
“Drone pengintai seperti Orlan-10 sekarang lebih jarang digunakan (oleh Rusia), dan mereka berpikir, 'Mengapa kita tidak menggunakan balon ini?' Jadi mereka menggunakannya,” kata Ihnat kepada televisi Ukraina.
Dia kemudian mengonfirmasi, sirine serangan udara meraung di ibu kota pada Rabu, karena balon terbang di atas wilayah Kyiv.
Rusia tidak segera mengomentari laporan balon yang terbang di atas Kyiv.
Selain kekurangan drone, Rusia telah kehilangan sekitar setengah dari tank tempurnya sejak invasi Moskow ke Ukraina pada Februari tahun lalu, menurut sebuah laporan dari International Institute for Strategic Studies (IISS).
Namun, pusat penelitian itu juga mencatat, Moskow telah mempertahankan sebagian besar angkatan udaranya tetap utuh dan mungkin mengerahkannya lebih aktif dalam fase perang selanjutnya.
Baca juga: China Bela Diri, Tuding AS Telah 10 Kali Kirimkan Balon Pengintai ke Beijing
Dalam laporan Neraca Militer tahunannya, IISS mengatakan tingkat kerugian beberapa kelas tank paling modern Rusia mencapai 50 persen, memaksa Moskow bergantung pada tank model era Soviet yang lebih tua.
Seorang pakar perang darat dari IISS, Ben Barry, mengatakan kerugian tank tempur itu “cukup serius” bagi militer Rusia.
Dia mencatat, badan intelijen Norwegia dan Estonia baru-baru ini merilis sebuah laporan yang mengatakan ancaman langsung terhadap negara mereka "sangat berkurang" karena cara perang Ukraina "menyedot pasukan Rusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada mereka".
Baca juga: Setelah Balon Mata-mata China, Giliran Objek Misterius Seukuran Mobil Ditembak Jatuh Jet Tempur AS