Perkiraan Biaya Kerusakan akibat Gempa Turki Capai 25 Miliar Dolar AS
Analis JPMorgan memperkirakan kerugian ekonomi yanag ditimbulkan dari gempa bumi yang menghancurkan Turki.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Analis JPMorgan memperkirakan pada Kamis kemarin bahwa kerugian ekonomi yanag ditimbulkan dari gempa bumi yang menghancurkan Turki pada awal bulan ini diprediksi mencapai 25 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu memperingatkan pula, kerusakan tersebut 'membawa implikasi ekonomi yang berarti' dan kira-kira setara dengan 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (17/2/2023), JPMorgan memperkirakan bank sentral Turki akan memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin lagi menjadi 8 persen pada pertemuan minggu depan.
Mencatat bahwa pihak berwenang mengisyaratkan pemotongan lebih lanjut bahkan sebelum terjadinya gempa bumi.
"Kami tidak mengesampingkan penurunan suku bunga lebih lanjut menjelang pemilihan yang semula dijadwalkan pada 18 Juni mendatang."
Baca juga: Momen Presiden Erdogan Azan dan Beri Nama Bayi yang Baru Dilahirkan oleh Penyintas Gempa Turki
"Namun, kami meyakini bahwa suku bunga kebijakan saat ini kurang relevan karena rusaknya mekanisme transmisi kebijakan moneter di Turki," kata para Analis.
Turki dan negara tetangganya Suriah dilanda gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter pada 6 Februari lalu, dengan jumlah korban tewas gabungan saat ini diperkirakan mencapai 41.000 orang.
Jutaan orang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan banyak juga yang terpaksa kehilangan tempat tinggal setelah ribuan bangunan hancur.
Namun skala kehancuran saat ini masih dinilai dan pihak berwenang Turki belum merilis angka resminya.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada akhir pekan lalu, Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki memperkirakan bahwa kerusakan mencapai 80 miliar dolar AS atau sekitar 10 persen dari PDB, dengan sebagian besar biaya atau sekitar 70 miliar dolar AS diakibatkan oleh hilangnya tempat tinggal.
Baca juga: Turki Tangkap 78 Orang Terkait Postingan Provokatif Tentang Gempa di Media Sosial
Sebelumnya pada Kamis kemarin, Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) menghitung dampak ekonomi potensial menjadi kurang parah, yakni sekitar 1 persen dari PDB Turki.
Hal itu karena dorongan yang diharapkan dari upaya rekonstruksi.
EBRD mencatat bahwa gempa tersebut mempengaruhi sebagian besar wilayah pertanian dan wilayah dengan manufaktur ringan.
Ini mengindikasikan bahwa terbatasnya penyebaran kerusakan ke sektor lainnya.
Menurut Wakil Presiden Bank Dunia Ferid Belhaj, saat kerugian secara keseluruhan belum bisa diprediksi untuk beberapa waktu, rekonstruksi di seluruh Turki dan Suriah diperkirakan berjumlah 'miliaran dolar AS'.