Antony Blinken dan Wang Yi Bertemu di Munich, AS Peringatkan agar China Tidak Membantu Rusia
Blinken bertemu dengan Wang Yi di KTT Munich dan memperingatkan Beijing agar tidak membantu Rusia dalam perang di Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan timpalannya dari China, Wang Yi agar Beijing tidak memberikan dukungan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Blinken juga mengecam insiden balon mata-mata China yang terbang di atas wilayah udara Amerika Serikat beberapa hari lalu.
Diplomat top kedua negara itu bertemu selama KTT Munich pada Sabtu (18/2/2023) malam.
Dalam sebuah wawancara yang dijadwalkan tayang pada Minggu (19/2/2023) pagi di acara NBC News "Meet the Press with Chuck Todd", Blinken mengaku Amerika prihatin bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan tanpa batas kepada Rusia.
Blinken menuturkan kepada Wang, bahwa sikap tersebut akan menimbulkan konsekuensi serius dalam hubungan AS-China.
"Ada berbagai jenis bantuan yang setidaknya mereka pertimbangkan untuk diberikan, termasuk senjata," papar Blinken.
Baca juga: Bertemu Perwakilan China, Menlu AS Secara Tegas Ungkapkan Kekecewaannya soal Balon Mata-mata
Guardian melaporkan, Wang Yi mengumumkan China akan meluncurkan inisiatif perdamaian pada peringatan perang Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2023 mendatang.
Wang Yi mengaku sudah berkonsultasi dengan Jerman, Italia, dan Prancis mengenai proposalnya.
"China tidak berdiri diam atau melemparkan bahan bakar ke api terkait krisis di Ukraina," katanya.
Sementara, para pemimpin Barat secara hati-hati menyambut langkah China sebagai tanda pertama bahwa Tiongkok mengakui perang tidak dapat dianggap semata-mata sebagai urusan Eropa.
China tidak meminta maaf atas insiden balon mata-mata
Dalam wawancara dengan NBC, Blinken membeberkan bahwa Wang tidak meminta maaf atas insiden balon mata-mata China.
"Saya mengatakan kepadanya dengan sederhana bahwa itu tidak dapat diterima," ucap Blinken.
Baca juga: Blinken Peringatkan Wang Yi Soal Konsekuensi Jika China Mendukung Rusia
China sebelumnya bereaksi keras ketika militer AS menembak jatuh balon setinggi 60 meter pada 4 Februari 2023 kemarin.
Beijing menegaskan, balon tersebut untuk memantau kondisi cuaca dan telah terbang keluar jalur.
Namun, Washington meyakini balon tersebut merupakan alat mata-mata.
"Mengirim jet tempur canggih untuk menembak jatuh balon dengan rudal, perilaku seperti itu tidak dapat dipercaya, berlebihan," kata Wang.
Baca juga: Menlu AS Telepon Menlu RI Retno Marsudi Bahas soal Keketuaan Indonesia di ASEAN
Wang juga menuduh AS menghalangi perkembangan ekonomi China.
"Apa yang kami harapkan dari AS adalah pendekatan pragmatis dan positif ke China yang memungkinkan kami bekerja sama," ucapnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)