Dituduh Selundupkan Mata-mata, Belanda Perintahkan Diplomat Rusia Keluar dari Negaranya
Pengumuman tersebut adalah putaran terbaru dalam perselisihan diplomatik antara kedua negara yang dimulai tidak lama setelah invasi Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
![Dituduh Selundupkan Mata-mata, Belanda Perintahkan Diplomat Rusia Keluar dari Negaranya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/belanda-memutuskan-untuk-mengurangi-jumlah-diplomat-rusia-y.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Pemerintah Belanda mengumumkan "sejumlah" diplomat Rusia harus meninggalkan negaranya, pada Sabtu (18/2/2023).
Melansir dari Al Jazeera, Belanda menuduh Moskow mencoba menyelundupkan mata-mata ke Belanda, negara yang menjadi rumah bagi lembaga-lembaga termasuk Pengadilan Kriminal Internasional dan pengawas senjata kimia global.
Pengumuman tersebut adalah putaran terbaru dalam perselisihan diplomatik antara kedua negara yang dimulai tidak lama setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina hampir setahun lalu, yang memicu perang di sisi timur Eropa.
Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Akhirnya Bertemu Diplomat Top China Wang Yi Usai Insiden Balon Mata-mata
“Meskipun banyak upaya oleh Belanda untuk menemukan solusi, Rusia terus berusaha memasukkan petugas intelijen ke Belanda di bawah perlindungan diplomatik,” kata Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak bisa dan tidak akan membiarkan itu," tambahnya.
Dia menambahkan, tetap "penting untuk menjaga kedutaan tetap terbuka sebagai saluran komunikasi, bahkan sekarang hubungan dengan Rusia lebih sulit dari sebelumnya".
Sementara di Moskow, kementerian luar negeri Rusia mengatakan akan segera menanggapi keputusan Belanda tersebut, lapor kantor berita Rusia RIA.
Para diplomat Rusia diberi waktu hingga dua minggu untuk meninggalkan Belanda. Selain itu, sebuah kantor perdagangan Rusia di Amsterdam diperintahkan untuk ditutup pada Selasa (14/2/2023).
Pemerintah Belanda mengatakan telah memutuskan untuk membatasi jumlah diplomat di kedutaan Rusia di Den Haag, agar sesuai dengan jumlah diplomat di kedutaan Belanda di Moskow.
Baca juga: Polandia Blacklist 45 Diplomat Rusia Terkait Dugaan Spionase, Warsawa Khawatir Serangan Rusia Meluas
Selain menuduh Rusia mencoba mengirim mata-mata di Belanda, pemerintah Belanda mengatakan Moskow menolak memberikan visa kepada diplomat Belanda untuk menjadi staf konsulat Belanda di St Petersburg dan kedutaan di ibu kota Rusia, Moskow.
Pemerintah Belanda juga mengumumkan akan menutup kantor konsulatnya di St Petersburg.
Tidak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, pemerintah Belanda mengusir 17 perwira intelijen Rusia. Rusia menanggapi pengusiran tersebut dengan mengusir 15 diplomat Belanda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.