36 Warga Brasil Tewas setelah Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di Sejumlah Daerah
36 warga Brasil tewas setelah banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah daerah pada Minggu. Sao Paulo menjadi wilayah terdampak yang parah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 36 warga Brasil meninggal dunia karena banjir dan tanah longsor yang terjadi di Sao Paulo, Brasil, Minggu (19/2/2023).
Pemerintah negara bagian Sao Paulo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 35 orang tewas di kota Sao Sebastiao.
Selain itu, seorang gadis berusia 7 tahun dilaporkan tewas di negara tetangga Ubatuba.
Pemerintah Brasil memperkirakan jumlah korban meninggal dapat bertambah.
Bencana ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Brasil pada Minggu (19/2/2023), dikutip dari ABC News.
Pemerintah negara bagian Sao Paulo mengatakan curah hujan di wilayah itu melampaui 600 milimeter (23,6 inci) dalam satu hari.
Baca juga: Banjir di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Solo Perlahan Surut, Pengungsi Kembali ke Rumah
Curah hujan itu menjadi satu di antara jumlah tertinggi yang pernah ada di Brasil dalam waktu sesingkat itu.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan akan mengunjungi wilayah itu pada hari ini, Senin (20/2/2023).
Kota lain seperti Sao Sebastiao, Ubatuba, Ilhabela, dan Bertioga mengalami kondisi yang parah.
Mereka terpaksa membatalkan perayaan Karnaval yang akan dirayakan di Brasil.
Tim penyelamat berupaya untuk menemukan warga yang hilang, terluka, dan dikhawatirkan tewas di reruntuhan.
“Tim penyelamat kami tidak berhasil mencapai beberapa lokasi. Ini adalah situasi yang kacau,” kata Wali Kota Sao Sebastiao, Felipe Augusto.
Selain itu, puluhan orang hilang dan 50 rumah roboh di kota itu akibat longsor.
Baca juga: Banjir di Solo Mulai Surut, Warga Pasar Kliwon yang Terdampak Sudah Kembali ke Rumahnya
Dalam postingan Felipe Augusto di Twitter, terlihat kota yang hancur dan terendam banjir.
Terlihat, seorang bayi berhasil diselamatkan oleh penduduk setempat.
“Kami bekerja di hampir 50 tempat tinggal yang runtuh karena kekuatan air dan masih ada orang yang terkubur,” kata Felipe pada wartawan.
Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran bekerja di tempat kejadian, dengan bantuan helikopter, menurut media setempat.
Tayangan TV lokal menunjukkan rumah-rumah terendam banjir dengan hanya atap yang terlihat.
Para warga menggunakan perahu kecil untuk membawa barang dan orang ke posisi yang lebih tinggi.
Sebuah jalan yang menghubungkan Rio de Janeiro ke kota pelabuhan Santos terhalang tanah longsor dan banjir.
Baca juga: 5 Ton Lele Lepas Saat Banjir di Solo, Ratusan Orang Mancing di Sungai Hingga Irigasi
Prakiraan cuaca menunjukkan hujan lebat akan terus berlanjut di daerah pesisir Sao Paulo pada Senin (20/2/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Kondisi ini menantang tim penyelamat dan meningkatkan prospek jumlah korban tewas yang lebih tinggi.
Pemerintah Brasil memerintahkan mobilisasi beberapa kementerian untuk membantu para korban, memulihkan infrastruktur, dan memulai pekerjaan rekonstruksi.
Pada Senin (20/2/2023), Gubernur Sao Paulo, Tarcisio de Freitas, diharapkan bertemu dengan pejabat federal saat mereka mengoordinasikan tanggapan atas tragedi itu, dikutip dari The Guardian.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia meminta dukungan dari tentara, yang mengirim dua pesawat dan tim penyelamat ke wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Banjir di Brasil