Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dinilai Terlalu Ikut Campur, Rusia Minta AS Tarik Pasokan Senjata dan Pasukannya di Ukraina

Rusia menilai AS terlalu ikut campur dalam konflik Rusia VS Ukraina. Kemenlu Rusia minta AS menarik pasokan senjata dan pasukannya di Ukraina.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dinilai Terlalu Ikut Campur, Rusia Minta AS Tarik Pasokan Senjata dan Pasukannya di Ukraina
AFP/DIMITAR DILKOFF
Presiden AS Joe Biden (kanan) berjalan di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) saat ia tiba untuk berkunjung di Kyiv pada 20 Februari 2023. - Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan kejutan ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina, wartawan AFP melihatnya. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina pada kunjungan pertamanya ke negara itu sejak awal konflik. - Rusia menilai AS terlalu ikut campur dalam konflik Rusia VS Ukraina. Kemenlu Rusia minta AS menarik pasokan senjata dan pasukannya di Ukraina. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Lynne Tracy, karena menilai AS terlalu ikut campur konflik Rusia dan Ukraina.

Pada Selasa (21/2/2023), pihak Rusia mengirimkan pemberitahuan pada AS yang mengatakan, AS memperluas keterlibatannya dalam perang di Ukraina.

Rusia menuduh AS memasok senjata ke Angkatan Bersenjata Ukraina serta berbagi informasi tentang infrastruktur militer dan sipil Rusia dengan Ukraina.

"Dalam hal ini, duta besar telah diberitahu tentang kontra-produktivitas dari tindakan agresif AS saat ini," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari The Moscow Times.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menuntut AS menarik tentara dan peralatan dari Ukraina.

Permintaan itu merujuk pada bantuan militer Barat ke Ukraina.

Baca juga: Jelang 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Perang Takkan Pernah Jadi Kemenangan bagi Rusia

Lynne Tracy diberi catatan yang menyatakan AS memberi senjata pada tentara Ukraina dan mendorong Ukraina untuk menyerang sasaran di dalam Rusia, dikutip dari Meduzas.

Berita Rekomendasi

Hal itu disebut sebagai bukti ketidakmampuan dan kepalsuan klaim pihak Amerika, karena AS bukan pihak dalam konflik sehingga menggunakan Ukraina untuk menyerang Rusia.

"Tercatat secara khusus bahwa untuk meredakan situasi, Washington harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan penarikan tentara dan peralatan AS-NATO dan juga menghentikan kegiatan anti-Rusia," tambahnya.

Langkah itu dilakukan hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan ke Kyiv.

Joe Biden menjanjikan pengiriman senjata baru senilai $500 juta ke Ukraina menjelang peringatan pertama invasi Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pidato kenegaraan pada Selasa (21/2/2023).

Vladimir Putin berjanji untuk melanjutkan kampanye militer Rusia di Ukraina dan mengatakan pengiriman senjata Barat lebih lanjut ke Ukraina akan memicu tanggapan Rusia.

"Semakin jauh sistem Barat dikirim ke Ukraina, semakin jauh kita harus mendorong ancaman dari perbatasan kita," kata Putin dalam pidatonya di kedua majelis parlemen di Moskow.

Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu.
Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu. (HO)

Baca juga: Joe Biden Sebut Pasukan Rusia Berantakan setelah Setahun Perang di Ukraina

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas