Dokumen Rahasia Kremlin Bocor, Vladimir Putin Disebut Ingin Caplok Belarus
Dokumen yang disimpan secara rahasia ini berisikan rencana Kremlin yang ingin mengambil alih Belarus pada tahun 2030
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Sebuah dokumen rahasia setebal 17 halaman yang disimpan di kantor eksekutif Presiden Rusia Vladimir Putin, dikabarkan telah bocor ke publik.
Menurut informasi yang berhasil dirangkum beberapa media Amerika Serikat, termasuk media Ukraina The Kyiv Independent, dokumen yang disimpan secara rahasia ini berisikan rencana Kremlin yang ingin mengambil alih Belarus pada tahun 2030 melalui taktik politik, ekonomi, dan militer.
Usai informasi ini bocor ke publik, baik Kedutaan Rusia dan Belarusia di Amerika Serikat tidak membalas permintaan komentar terkait rencana pencaplokan.
Namun menurut informasi yang beredar dokumen rahasia itu dibuat oleh Direktorat Kepresidenan untuk Kerja Sama Lintas Batas guna menguraikan tolok ukur yang harus dicapai Kremlin pada tahun 2022, 2025, dan 2030 .
Diantaranya Belarus harus memiliki mata uang tunggal dan sistem pajak dengan Rusia pada 2030. Media negara itu juga mesti tunduk di bawah kontrol Kremlin serta regulasi Rusia.
Semua produksi senjata militer utama Belarus juga harus ditransfer ke Rusia dengan tujuan akhir untuk menyelesaikan rencana penggabungan Rusia dan Belarus menjadi Union State yang awalnya dibentuk pada 1999.
Sayangnya pada 2018 proyek ini mandek lantaran Belarus meminta 'diskon' atas minyak Rusia sebagai bagian dari proyek tersebut.
Baca juga: Presiden Belarus Ungkap Akan Berperang Bersama Rusia di Ukraina jika Hal Ini Terjadi
Kendati sejumlah intelijen militer Ukraina tidak bisa mengkonfirmasi keaslian file tersebut. Namun munculnya dokumen rahasia ini sontak memicu kejutan bagi publik.
Mengingat hubungan Belarus dan Rusia belakangan ini kian harmonis lantaran presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang menjabat sejak 1994 merupakan pendukung vokal invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Belarus: Sistem Rudal Iskander yang Dikerahkan Rusia Telah Siap Digunakan Perang
Lukashenko nekat mengambil langkah agresif dengan mengatakan bahwa pasukannya akan dikerahkan apabila Ukraina melanggar batas wilayah negaranya.
"Saya siap berperang bersama dengan Rusia dari wilayah Belarusia hanya dalam satu kasus, apabila satu tentara dari (Ukraina) datang ke wilayah kami dengan senjata untuk membunuh rakyat saya," kata Lukashenko.
Baca juga: Rusia-Belarus Gelar Latihan Perang Udara Defensif, Ukraina Khawatir Ada Serangan Baru
Meski baru rencana namun apabila bocoran dokumen tersebut terealisasi, maka dari itu akan menimbulkan ancaman keamanan bagi tetangga Eropa Belarusia, tiga diantaranya Latvia, Lithuania, dan Polandia anggota NATO dan Uni Eropa.