Peringati Satu Tahun Invasi Rusia, Menara Eiffel Nyalakan Lampu Bertajuk Bendera Ukraina
Aksi ini dilakukan pemerintah Paris sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan rakyat Ukraina dalam melawan serangan militer Rusia.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Menandai satu tahun Invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada tanggal 24 Februari, pemerintah Paris menginstruksikan agar Menara Eiffel dihiasi dengan lampu yang senada dengan bendera nasional Ukraina.
Dalam potret yang terekam oleh Reuters, tampak Menara Eiffel yang berada di Paris Prancis menyala terang dengan lampu berwarna biru di bagian atas sedangkan lampu kuning dinyalakan di bagian bawah sementara di bagian atas Menara diletakan lampu sorot putih yang berputar menyinari penjuru kota.
Aksi ini dilakukan pemerintah Paris sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan rakyat Ukraina dalam melawan serangan militer Rusia selama setahun terakhir.
Baca juga: Serukan Gencatan Senjata Perang Rusia-Ukraina, China Beberkan 12 Poin Rencana Perdamaian
"Untuk Eropa, untuk demokrasi yang ditunjukkan oleh Ukraina, Kami yakin akan ada kehidupan setelah perang ini, karena Ukraina akan menang,” ucap Walikota Paris Anne Hidalgo dalam pidato di depan Menara Eiffel saat menghadiri acara solidaritas untuk Ukraina, Jumat (234/2/2022).
Tak hanya Paris, sejumlah negara juga turut menggelar peringatan satu tahun invasi, seperti pemerintah Brussels di Belgia yang ikut menyalakan lampu berwarna biru dan kuning di sepanjang gedung-gedung yang menjadi markas pusat Uni Eropa, termasuk Parlemen Eropa dan Komisi Eropa.
Menyusul yang lainnya aksi solidaritas juga diikuti oleh puluhan warga London Inggris, dengan menggelar aksi demo. Para massa yang berkumpul di Alun-alun Trafalgar menyerukan petisi agar Rusia menghentikan invasinya sambil mengibarkan bendera nasional Ukraina untuk memperingati setahun invasi.
Sebagai informasi Invasi pertama kali muncul setelah presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkap rencana bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai langkah untuk memperkuat benteng pertahanan.
Akan tetapi rencana tersebut dianggap Rusia sebagai sebuah ancaman yang dapat mengganggu keamanan wilayahnya, alasan ini yang kemudian mendorong presiden Putin untuk menggelar operasi militer pada 24 Februari 2022.
Setahun berlalu, invasi justru kian memanas tak hanya memakan puluhan ribu korban jiwa. Namun juga membuat perekonomian dunia ikut berkontraksi lebih dari 1,6 triliun dolar AS dalam satu tahun terakhir.
Jumlah tersebut diperkirakan akan membengkak sekitar 1 triliun dolar AS lagi apabila perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut hingga akhir tahun 2023