Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa Susulan M 5,6 Guncang Turki, Satu Orang Dilaporkan Tewas

Gempa susulan ini menjadi gempa besar terbaru yang mengguncang Turki selatan, saat wilayah itu dibangun kembali setelah dilanda gempa besa

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gempa Susulan M 5,6 Guncang Turki, Satu Orang Dilaporkan Tewas
AFP/SAMEER AL-DOUMY
Ogun Sever Okur, pria Turki berusia 38 tahun menggantung balon di atas puing-puing bangunan yang runtuh di Antakya, Turki selatan pada 21 Februari 2023, menyusul gempa berkekuatan 6,4 yang melanda pada 20 Februari, dua minggu setelah gempa berkekuatan 7,8 gempa berkekuatan besar melanda dekat Gaziantep dan telah menewaskan lebih dari 44.000 orang. - Di sisi jalan yang sibuk di Antakya, puluhan balon merah berkibar, bergelantungan di reruntuhan. Mereka adalah mainan terakhir dari anak-anak yang meninggal saat gempa yang menghancurkan kota Turki selatan ini, jelas Ogun Sever Okur. (Photo by Sameer Al-DOUMY / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Gempa berkekuatan (M) 5,6 melanda Turki, menewaskan sedikitnya satu orang dan puluhan orang lainnya terluka serta menyebabkan beberapa bangunan yang rusak runtuh, pada Senin (27/2/2023).

Gempa susulan ini menjadi gempa besar terbaru yang mengguncang Turki selatan, saat wilayah itu dibangun kembali setelah dilanda gempa besar sebelumnya yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di seluruh Turki selatan dan Suriah barat laut.

Melansir dari Al Jazeera, gempa terbaru berpusat di kota Yesilyurt di provinsi Malatya, kata badan penanggulangan bencana Turki (AFAD).

Baca juga: Dampak Gempa, Turki Tangkap 200 Orang Terkait Dugaan Rancangan Konstruksi Bangunan yang Buruk

AFAD menambahkan, satu orang tewas ketika sebuah pabrik runtuh di Kahramanmaras, daerah yang menjadi pusat gempa berkekuatan (M) 7,8 yang melanda wilayah itu pada 6 Februari, dan sebanyak 69 orang lainnya luka-luka.

Walikota Yesilyurt, Mehmet Cinar, mengatakan kepada stasiun televisi HaberTurk, sejumlah bangunan di kota itu runtuh, termasuk sebuah bangunan berlantai empat tempat seorang ayah dan anak perempuannya terjebak.

Cinar mengatakan ayah dan anak itu memasuki gedung yang rusak untuk mengambil barang-barang.

Berita Rekomendasi

AFAD mengatakan sekitar 32 orang diselamatkan di Malatya setelah gempa susulan melanda.

Sebuah tayangan televisi di Turki menunjukkan sang ayah telah dibawa dengan tandu ke ambulans, sementara tim penyelamat berusaha menyelamatkan putrinya di dalam gedung yang rusak.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui kelemahan tanggapan pemerintahannya terhadap gempa bumi 6 Februari saat berbicara pada konferensi pers di Adiyaman, salah satu provinsi yang paling parah terkena bencana alam tersebut.

“Pada hari-hari pertama, kami tidak dapat melakukan pekerjaan seefisien yang kami inginkan di Adiyaman, karena alasan seperti dampak gempa yang merusak, cuaca buruk, dan tantangan karena infrastruktur yang rusak,” ungkap Erdogan.

Baca juga: Turki Mulai Rekonstruksi Hunian untuk 1,5 Juta Penduduk Korban Gempa

Jurnalis Al Jazeera, Teresa Bo yang melaporkan dari Gaziantep, mengatakan gempa itu juga dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di kamp-kamp sementara setelah mengungsi akibat gempa sebelumnya.

“Gempa juga terasa di sini di pusat Gaziantep, tepat di mana mereka yang terkena dampak gempa bumi yang terjadi pada 6 Februari kini tinggal di dalam tenda. Itu menimbulkan ketakutan dan kesedihan sekali lagi," kata Bo.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedikitnya 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal di Turki selatan, dengan lebih dari 500.000 rumah perlu dibangun kembali.

Hampir 10.000 gempa susulan telah terjadi sejak 6 Februari, menurut AFAD.

Baca juga: Takut dan Panik, Orang-orang di Suriah Akui Trauma Saat Kembali Rasakan Gempa dengan Magnitudo 6,4

Pekan lalu, Turki mengatakan sekitar 865.000 orang tinggal di tenda dan 23.500 di rumah kontainer, sementara 376.000 orang berada di asrama mahasiswa dan penginapan umum di luar zona gempa.

Gempa terbaru terjadi beberapa hari setelah Turki memulai operasi untuk memindahkan orang yang tinggal di tenda ke rumah kontainer, dengan tahap pertama akan memindahkan orang ke 15.000 kontainer.

Pihak berwenang Turki telah memperluas penyelidikan kriminal terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas bangunan yang runtuh akibat gempa mematikan yang menyebabkan jutaan orang kehilangan rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas