5 Hal yang Disampaikan India dalam Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 di New Delhi
Menteri Luar Negeri India menyampaikan sejumlah hal dalam pertemuan para menteri G20 di New Delhi, Kamis (2/3/2023).
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pada segmen pembukaan pertemuan para menteri luar negeri G20 pada Kamis (2/3/2023) di New Delhi, India menyoroti sejumlah topik, antara lain tantangan global terkait konflik antar negara, pandemi Covid-19, ketahanan pangan, bahan bakar, dan pupuk.
Di tengah ketegangan geopolitik saat ini, Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar menekankan bahwa G20 memikul tanggung jawab yang luar biasa.
"Kita pertama kali berkumpul di tengah krisis global; dan sekarang hari ini, sebenarnya, kita menghadapi banyak hal," ujarnya.
"Ini termasuk dampak pandemi Covid-19, kekhawatiran akan rantai pasokan yang rapuh, efek lanjutan dari konflik yang sedang berlangsung, kecemasan utang krisis dan gangguan atas peristiwa iklim," jelas dia.
Mengutip wionews.com, berikut lima topik utama yang diangkat pada sesi pembukaan oleh Menteri Luar Negeri India S Jaishankar:
1. Dalam berbagai tantangan dan masalah global, negara-negara mungkin tidak selalu dalam satu pikiran.
Baca juga: Momen Sri Mulyani Temui Sederet Menteri Keuangan saat Pertemuan G20 di India
"Ada beberapa masalah perbedaan pendapat yang tajam," kata Jaishankar.
"Kita harus menemukan arah bersama karena itulah yang diharapkan dunia dari kita."
"Ke depan, ada tantangan mendesak dan sistematis yang kita semua hadapi," tambahnya.
Komentarnya itu diutarakan pada saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berada di Delhi di tengah perbedaan pendapat negaranya dengan Amerika Serikat mengenai perang Ukraina.
2. Masa depan multilateralisme sangat bergantung pada kemampuan negara-negara dalam dunia yang terus berubah.
"Sekuritas pangan dan energi adalah kecemasan langsung yang diperbesar oleh peristiwa baru-baru ini."
"Sekarang, memiliki solusi dan dampak jangka panjang dan kerja sama pembangunan adalah bagian dari solusi yang lebih besar yang sedang kita bahas hari ini," jelas dia.
3. PBB belum menjadi wadah aspirasi tertinggi.
"Jumlah anggota PBB telah meningkat empat kali lipat dalam 8 dekade."
"Tetapi pertumbuhan itu tidak mencerminkan politik, ekonomi, demografi atau aspirasi saat ini."
"Sejak 2005, kami telah mendengar sentimen untuk reformasi diekspresikan di tingkat tertinggi."
"Tapi seperti yang kita semua tahu, ini belum terwujud."
"Alasannya bukan rahasia lagi."
"Semakin lama kita membiarkan, kredibilitas multilateralisme semakin terkikis."
"Pengambilan keputusan global harus didemokratisasi jika ingin memiliki masa depan."
Baca juga: Bicara di G20 India, Menlu Retno Marsudi Tekankan Dua Aspek Penting Penanganan Bencana
4. Isu-isu yang berkaitan dengan ketahanan pangan, bahan bakar, dan pupuk adalah isu-isu penentu bagi negara-negara berkembang.
"Isu-isu seperti itu tidak boleh diturunkan ke pinggiran wacana internasional."
"Faktanya, mereka sangat penting bagi ekonomi global dan harus diperlakukan seperti itu."
"Kita semua memiliki kewajiban untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan kemakmuran internasional."
"India telah melakukan proyek pembangunan di 78 negara dan telah secara aktif mendorong pembangunan kapabilitas."
"G20 harus peka terhadap kebutuhan semua mitra, terutama yang lebih rentan."
"Kita harus memastikan kerja sama yang digerakkan oleh permintaan dan berkelanjutan berdasarkan kepemilikan dan transparansi".
5. Mengacu pada konflik Ukraina, Jaishankar juga mengatakan bahwa dunia harus berjuang untuk rantai pasokan yang lebih andal dan tangguh.
"Pengalaman baru-baru ini telah menggarisbawahi risiko ketergantungan pada geografi yang terbatas," tegasnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.