9 Polisi Pakistan Tewas akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Balochistan, 13 Lainnya Terluka
9 polisi Pakistan tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Provinsi Balochistan. Selain itu, 13 lainnya terluka. Van yang mereka tumpangi terbalik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sembilan polisi Pakistan meninggal dunia akibat serangan bom bunuh diri di Provinsi Balochistan, Pakistan.
Sementara itu, 13 polisi lainnya terluka.
"Setidaknya sembilan polisi dari paramiliter Balochistan Constabulary tewas dalam ledakan," kata Ijaz Ahmad, juru bicara kepolisian setempat, Senin (6/3/2023).
Awalnya, rombongan polisi Pakistan sedang melakukan perjalanan dengan bus di Kota Sibbi, Distrik Kachhi, Provinsi Balochistan.
Mereka baru saja menyelesaikan tugas pengamanan di pertunjukan ternak lokal di Kota Sibbi selama satu minggu.
Baca juga: Ledakan Bom di Pasar Provinsi Balochistan, Pakistan: 4 Orang Tewas dan 14 Lainnya Terluka
Dalam perjalanan pulang ke Quetta, sebuah ledakan terjadi di bagian belakang bus.
Kejadian itu terjadi di jembatan Kambri di Distrik Balon, yang merupakan perbatasan Kota Sibi dan Kachhi.
Juru bicara Mehmood Khan Notizai mengatakan kepada kantor berita Reuters, seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor menabrak bus dari belakang.
Dalam foto yang dirilis media lokal, memperlihatkan bus jenis van yang terbalik, dikutip dari Dawn.
Polisi mengatakan motif dari serangan itu akan dipastikan setelah penyelidikan.
Baca juga: Pakistan Dilanda Krisis Valuta Asing, Produsen Ban hingga Onderdil Mobil Kompak Gulung Tikar
SSP Notezai mengatakan orang-orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Sipil Sibi, sementara regu penjinak bom dan personel keamanan telah tiba di lokasi.
Sebuah helikopter pemerintah telah dikirim ke Bolan untuk memindahkan orang-orang yang terluka ke Quetta.
Keadaan darurat juga telah diberlakukan di rumah sakit di seluruh Quetta.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dikutip dari Al Jazeera.
Ledakan itu terjadi setelah serangan di KP dan daerah yang berbatasan dengan Afghanistan.
Sejak pembicaraan dengan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) yang terlarang gagal pada November tahun 2022 lalu, kelompok militan telah mengintensifkan serangan.
Sementara itu, pemberontak di Balochistan juga meningkatkan aktivitas kekerasan dan meningkatkan hubungan dengannya.
Kecaman dari Pemerintah Pakistan
Baca juga: Upaya Penangkapan Eks PM Pakistan Gagal, Imran Khan Dituduh Terlibat Kasus Korupsi hingga Terorisme
Kepala Menteri Balochistan, Mir Abdul Qudoos Bizenjo mengutuk serangan itu dan mengungkapkan kesedihannya atas jumlah korban.
Dia mengatakan para teroris ingin mencapai tujuan jahat mereka melalui tindakan pengecut.
Menurutnya, para teroris berkonspirasi untuk membuat Balochistan tidak berkembang dengan menciptakan kerusuhan dan ketidakstabilan di sana.
“Semua konspirasi semacam itu tidak akan berhasil dengan dukungan publik,” kata Mir Abdul Qudoos Bizenjo dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Dawn.
Mir Abdul Qudoos Bizenjo menyampaikan simpatinya kepada keluarga para martir, menegaskan bahwa mereka adalah pahlawan nasional.
“Pengorbanan para martir tidak akan sia-sia,” tambahnya.
Selain itu, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif juga mengutuk insiden itu.
Ia memuji keberanian para polisi yang mati syahid, APP mengutip siaran pers perdana menteri.
Menurutnya, terorisme di Balochistan adalah bagian dari rancangan jahat untuk menciptakan ketidakstabilan di negara itu dan berjanji untuk membebaskan negara dari ancaman terorisme.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Pakistan