Klaim Baru Ledakan Nord Stream Propaganda Sistematis Media Barat
Jubir Kremlin Dmitry Peskov menyatakan versi baru peledakan Nord Stream kampanye disinformasi sistematis oleh media barat.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada Sputnik, Moskow akan melakukan yang terbaik untuk mewujudkan penyelidikan Nord Stream.
"Anda ingat bagaimana barat bereaksi terhadap penyelidikan Nord Stream yang diterbitkan Seymour Hersh - reaksi gugup mereka,” kata Lavrov.
“Mereka mulai mengatakan itu tidak masuk akal dan mereka bahkan tidak akan membahasnya. Saya pikir ini membuat semuanya jelas. Tapi kami akan melakukan yang kami bisa terbaik untuk membuat penyelidikan ini terjadi, kami tidak akan membiarkan mereka menyembunyikan semuanya," Lavrov menekankan.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan kelomok barat di Dewan Keamanan PBB tidak menunjukkan keinginan bekerja sama dalam penyelidikan independen.
Laporan investigasi pemenang Hadiah Pulitzer Seymour Hersh, menyebutkan, bahan peledak C4 ditanam selama latihan Baltops NATO pada musim panas 2022.
Ada delapan (8) peledak dipasang. Sistem peledakan menggunakan sonar khusus. Dua bulan, tepatnya 26 September 2022, hanya 6 dari 8 bom yang dipasang meledak.
Ledakan terjadi di tiga dari empat rangkaian pipa bawah laut Nord Stream 1 dan 2, yang dibangun untuk mengalirkan 110 miliar meter kubik gas Rusia ke Eropa setiap tahunnya.
Jerman, Denmark, dan Swedia meluncurkan penyelidikan terpisah atas insiden tersebut, sementara Rusia tidak diberi akses ke penyelidikan mereka.
Menteri Pertahanan Ukraina, Aleksey Reznikov, menepis tuduhan pelaku peledakan itu terkait Ukraina.
Menurutnya, Kiev tidak ada hubungannya dengan sabotase jalur pipa Nord Stream.
“Bagi saya, ini cerita yang agak aneh,” jawab Aleksey Reznikov di Stockholm, Swedia, Rabu (8/3/2023).
“Cerita ini tidak (ada hubungannya) dengan kami,” katanya, mengungkapkan keyakinan penyelidikan otoritas resmi akan menjelaskan setiap detail dari apa yang telah terjadi.
“Klaim keterlibatan Ukraina dalam sabotase itu seperti pelengkap pasukan khusus kami, tetapi ini bukan aktivitas kami," tambah Menhan Ukraina.
Wartawan bertanya kepada Reznikov apakah dia khawatir laporan media terbaru dapat menyebabkan pengurangan dukungan UE untuk Kiev di tengah konflik dengan Moskow.
“Tidak, saya tidak khawatir. Semuanya akan baik-baik saja,” katanya.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)