Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

37 Nelayan Nigeria Tewas akibat Serangan Ekstremis Boko Haram di Borno

37 nelayan Nigeria tewas akibat serangan ekstremis Boko Haram di Borno. Sebelumnya, ekstremis ini sempat memperingatkan nelayan soal perbatasan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in 37 Nelayan Nigeria Tewas akibat Serangan Ekstremis Boko Haram di Borno
Tribun Lampung
Ilustrasi ekstremis - Kelompok ekstremis di Nigeria menembak 37 nelayan yang diduga melanggar perbatasan mencari ikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 37 nelayan Nigeria meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan kelompok ekstremis di Borno, Nigeria.

Ekstremis Boko Haram yang beroperasi di daerah itu bersama saingan yang terkait dengan kelompok ISIS, ISWAP.

Kelompok ini sering menargetkan penduduk setempat sebagai sasaran perampokan.

Ekstremis Boko Haram juga sering menuduh penduduk sebagai mata-mata militer atau milisi yang memerangi mereka.

Pada Rabu (8/3/2023) malam, sekitar lebih dari 12 ekstremis Boko Haram menembaki sekelompok nelayan di luar desa Guggo, 18 kilometer (12 mil) dari kota Dikwa.­

"Kami telah menemukan 37 mayat tadi malam di sepanjang tepi sungai dan semak-semak terdekat," kata pemimpin milisi Babakura Kolo kepada AFP.

Baca juga: Bola Tinubu Menang Pilpres Nigeria 2023, Rival Politik akan Gugat Hasil Pemilu

“Angka tersebut tidak lengkap dan pencarian lebih banyak jenazah sedang berlangsung di semak-semak sekitar,” kata Kolo.

Berita Rekomendasi

Kronologi Penembakan

Pada hari kejadian, pra nelayan sedang memilah hasil tangkapan mereka di tepi sungai.

Mereka kemudian disergap oleh militan.

Beberapa dari mereka sempat lari untuk menyelamatkan diri.

“Para teroris mengejar para nelayan yang berusaha melarikan diri, menembak mati mereka, namun tiga berhasil melarikan diri dan memberi tahu Dikwa tentang serangan itu,” kata Ari, dikutip dari Arab News.

Anggota milisi kedua, Umar Ari memberikan jumlah kematian 37 orang.

Seorang warga setempat, Abdullahi Kyari, juga memberikan keterangan jumlah korban yang sama.

Namun, ia tidak dapat memastikan berapa banyak nelayan yang pergi memancing pada hari itu.

Baik militer maupun otoritas lokal tidak mengomentari serangan itu.

ILUSTRASI laut - Beredar Video Air Laut di Pesisir Cilacap Surut 20 Meter, BPBD: HOAX!
Ilustrasi laut. (PEXELS.COM/Skitterphoto)

Baca juga: 15 Peziarah Muslim Nigeria Tewas di Burkina Faso setelah Diserang Kelompok Bersenjata

Nelayan Sempat Diperingatkan

Pembunuhan itu terjadi di desa Mukdolo, sekitar 19 km dari kota Dikwa, kata petugas keamanan sukarelawan dari Satuan Tugas Gabungan Sipil.

Relawan bernama Abba-Modu mengatakan, para nelayan telah diperintahkan untuk menjauh dari perairan yang dibatasi.

Kelompok ekstremis itu sebelumnya telah membunuh seorang nelayan sebagai peringatan tentang apa yang akan menimpa mereka jika mereka melanggar perbatasan lagi. 

“Orang-orang Boko Haram mengatakan sungai itu ada di sana, dan tidak ada penduduk desa yang diizinkan menangkap ikan di sana,” kata Modu, dikutip dari Humangle Media

“Para nelayan mengira orang-orang bersenjata Boko Haram menggertak, jadi mereka kembali kemarin untuk menangkap ikan. Di tempat mereka berada, orang-orang bersenjata menyerbu tempat itu dan mengumpulkan 37 dari mereka,” lanjutnya.

“Setelah mengikat mereka dengan jaring ikan, mereka melepaskan tembakan dan membantai 37 dari mereka,” katanya. 

Diperkirakan sepuluh nelayan melarikan diri.

Ilustrasi lautan lepas
Ilustrasi lautan lepas (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Baca juga: 50 Orang Tewas dalam Bentrokan Bersenjata di Nigeria, Jenazah Ditemukan di Semak-semak

Konflik di Nigeria

Sejak pemberontakan dimulai pada tahun 2009, setidaknya 40.000 orang telah tewas.

Lebih dari dua juta orang telah mengungsi dari rumah mereka menurut data PBB.

Kekerasan juga menyebar ke beberapa bagian negara tetangga Nigeria, Chad dan Kamerun.

Hal ini mendorong koalisi militer regional untuk memerangi militan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Nigeria

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas