Soal Tabrakan Kereta Yunani, PM Mitsotakis Janjikan Transparansi Mutlak hingga Penundaan Pemilu
Perdana Menteri janjikan transparansi mutlak, ia juga mengatakan jika pemasangan sistem kontrol digital selesai, insiden naas itu tidak akan terjadi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri (PM) Yunani, Kyriakos Mitsotakis berjanji meningkatkan standar keselamatan sistem perkeretaapian negara itu menyusul tabrakan kereta api paling mematikan pada akhir Februari 2023 kemarin.
Insiden naas itu pun memicu gelombang protes massal di Yunani.
Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam protes yang diselenggarakan oleh serikat pekerja dan kelompok mahasiswa pada hari Rabu di kota-kota besar Yunani.
Pengunjuk rasa menyerukan tanggung jawab pemerintah dan standar keselamatan yang lebih baik.
“Kejahatan ini tidak boleh ditutup-tutupi,” teriak mereka sambil memegang papan bertuliskan nama mereka yang terbunuh.
Pemogokan lebih lanjut akan dilakukan di Yunani untuk memprotes tabrakan fatal tersebut.
Baca juga: Update Tabrakan 2 Kereta Api di Yunani: 57 Orang Meninggal Dunia, Keluarga Jalani Tes DNA
Mitsotakis kembali meminta maaf atas tabrakan antara kereta penumpang dengan kereta barang.
"Saya mengulangi permintaan maaf publik saya atas nama semua orang yang memerintah negara selama bertahun-tahun, terutama secara pribadi," kata Mitsotakis, dikutip dari CNN.
"Karena itu, saya bertanggung jawab," ucapnya.
"Kami tidak bisa, tidak mau, tidak boleh bersembunyi di balik serangkaian kesalahan manusia," tambahnya.
Dikutip Al Jazeera, sehari setelah tabrakan itu, Mitsotakis menuding adanya kesalahan manusia atau human error atas insiden itu.
"Fakta bahwa sistem ini akan aktif dan berjalan dalam beberapa bulan dari sekarang bukanlah alasan," ucapnya.
Baca juga: Update Tabrakan Kereta Api di Yunani: Korban Tewas 43 Orang, PM Mitsotakis Tuding Adanya Human Error
Insiden ini tercatat sebagai tragedi kereta api terburuk di Yunani.
Operator kereta Hellenic Train melaporkan sekitar 350 orang berada di kereta penumpang, yang meninggalkan Athena pada pukul 19:22 waktu setempat.
Gerbong penumpang meledak
Kecelakaan terjadi di luar pusat Kota Larissa, Selasa (28/2/2023) malam.
Sebuah kereta penumpang yang berangkat dari Athena ke kota utara Thessaloniki bertabrakan dengan kereta kargo yang berangkat dari Thessaloniki.
Beberapa gerbong penumpang meledak dalam kobaran api akibat benturan tersebut.
Baca juga: Menteri Perhubungan Yunani Mundur Pasca Insiden Kecelakaan Kereta Api
Gubernur daerah Thessaly, Konstantinos Agorastos mengatakan, kepada SKAI TV bahwa empat gerbong pertama kereta penumpang tergelincir dalam kecelakaan itu.
SKAI TV menunjukkan rekaman gerbong yang tergelincir dengan kontainer kargo terbalik.
Puing-puing tabrakan berserakan di jalan terdekat.
Petugas penyelamat terlihat mencari penumpang yang terjebak dalam reruntuhan.
Pemerintah Yunani pada awalnya berencana mengadakan pemilu pada awal April 2023.
Tetapi sekarang diperkirakan akan menundanya sampai setelah Paskah.
Baca juga: Para Pemimpin Eropa Sampaikan Belasungkawa Tragedi Tabrakan Kereta Api Yunani
Menteri Perhubungan Yunani mengundurkan diri
Sementara itu, CNN melaporkan, Menteri Perhubungan dan Infrastruktur Yunani Kostas Karamanlis pada Rabu kemarin mengundurkan diri.
Ia menyebut bahwa sistem kereta api di Yunani tidak memenuhi standar abad ke-21.
"Ini adalah fakta bahwa kami menerima sistem kereta api Yunani dalam keadaan yang tidak memenuhi standar abad ke-21," kata Karamanlis.
Ia menambahkan bahwa dalam tiga setengah tahun terakhir pemerintah telah 'melakukan segala upaya untuk memperbaiki kenyataan ini'.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)