Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Xi Jinping Resmi jadi Presiden 3 Periode, Menjadi Sejarah Baru Bagi China

Xi Jinping resmi terpilih kembali menjadi Presiden China selama tiga periode. Terpilihnya Xi Jinping ini menjadi sejarah baru bagi China.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Xi Jinping Resmi jadi Presiden 3 Periode, Menjadi Sejarah Baru Bagi China
NOEL CELIS / AFP
Presiden China Xi Jinping mengambil sumpah setelah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan ketiga dalam sesi pleno ketiga Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Balai Besar Rakyat di Beijing pada 10 Maret 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Xi Jinping berhasil kembali mengamankan kursi kepresidenan China pada Jumat (10/3/2023).

Xi Jinping kembali menjadi Presiden China setelah parlemen memilihnya untuk menduduki kursi kepresidenan.

Hal ini menjadi sejarah baru bagi China, karena tidak ada presiden yang mampu menduduki masa jabatan selama Xi Jin Ping.

Dalam pemilihan tersebut, tidak ada kandidat lain selain Xi Jinping untuk menjabat Presiden China.

Dikutip dari CNA, Xi Jinping juga menerima suara bulat untuk masa jabatan ketiga sebagai ketua Komisi Militer Pusat negara itu.

Setelah terpilih kembali, Xi mengangkat tangan kanannya dan meletakkan tangan kirinya di atas salinan kulit merah konstitusi China.

Baca juga: Minta AS Injak Rem, Xi Jinping: AS Berusaha Menahan Langkah China dalam Segala Hal

"Saya bersumpah akan setia pada konstitusi Republik Rakyat Tiongkok, menjunjung tinggi wibawa konstitusi, menjalankan kewajiban undang-undang, setia kepada ibu pertiwi, setia kepada rakyat," kata Xi Jinping.

Berita Rekomendasi

Dalam sumpahnya, dia bersumpah untuk "membangun negara sosialis modern yang makmur, kuat, demokratis, beradab, harmonis, dan hebat".

Panggung telah ditetapkan untuk menjalankan lima tahun baru Xi setelah perubahan konstitusi pada tahun 2018 yang menghapus batas masa jabatan.

Pemungutan suara hari ini sebagian besar bersifat seremonial, karena Xi telah mengunci masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai kepala Partai Komunis China pada kongres partai besar Oktober lalu, menyegel posisinya sebagai penguasa paling kuat di China sejak Mao Zedong.

Dikutip dari SCMP, menurut analis, ini akan menjadi periode kritis bagi Xi dan China karena dia perlu mengembalikan negara itu ke jalur pertumbuhan ekonomi untuk meyakinkan dunia bahwa model tata kelola dan pembangunan China yang unik berhasil.

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada Presiden China Xi Jinping selama panggilan video pada hari Jumat (30/12/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara kepada Presiden China Xi Jinping selama panggilan video pada hari Jumat (30/12/2022). (RT)

Baca juga: Tanggapi Strategi China Dream Xi Jinping, Etnis Tionghoa Diajak Terus Bangun Indonesia

Selain itu, kata analis, Xi juga harus meyakinkan bahwa warisan politiknya yang ambisius dapat dijangkau di tengah persaingan yang semakin intensif dengan Amerika Serikat, potensi konflik atas Taiwan, dan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari populasi China yang menua dengan cepat.

Sekutu tepercaya Xi akan ditunjuk untuk peran kunci pemerintah dalam dua hari sisa sesi parlemen tahunan.

Zhao Leji terpilih sebagai ketua parlemen yang baru dan Han Zheng sebagai wakil presiden yang baru.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas