Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Kecam Rusia Atas Perpanjangan Ekspor Biji-bijian Selama 60 Hari

Ukraina mengkritik keputusan Rusia memperpanjang ekspor biji-bijian selama 60 hari.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ukraina Kecam Rusia Atas Perpanjangan Ekspor Biji-bijian Selama 60 Hari
TASS
Ukraina mengkritik keputusan Rusia memperpanjang ekspor biji-bijian selama 60 hari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Ukraina dengan tegas mengkritik proposal Rusia terkait perpanjangan ekspor biji-bijian selama 60 hari karena bertentangan dengan kesepakatan antara kedua negara.

Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan perpanjangan ekspor biji-bijian selama 60 hari bertentangan dengan dokumen yang ditandatangani bersama oleh Turki dan PBB.

“Perjanjian biji-bijian melibatkan setidaknya 120 hari perpanjangan, oleh karena itu posisi Rusia untuk memperpanjang kesepakatan hanya selama 60 hari bertentangan dengan dokumen yang ditandatangani oleh Turki dan PBB,” tweet Kubrakov.

“Kami sedang menunggu posisi resmi PBB dan Turki sebagai penjamin inisiatif tersebut,” tambahnya.

Turki dan PBB menengahi kesepakatan antara dua negara yang bertikai pada Juli tahun lalu, yang memungkinkan Ukraina mengirimkan makanan dan pupuk dari tiga pelabuhan Laut Hitamnya.

Perjanjian 120 hari, yang membantu mengatasi kenaikan harga pangan global, diperbarui November 2022 silam. Adapun perpanjangan itu akan selesai pada akhir pekan ini dan Ukraina berharap perjanjian itu dapat kembali diperpanjang hingga 120 hari ke depan.

BERITA REKOMENDASI

Mengapa kesepakatan itu penting?

Ukraina dan Rusia adalah pemasok utama gandum, jelai, minyak bunga matahari, dan makanan lainnya ke negara-negara di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian Asia, di mana jutaan orang tidak memiliki cukup makanan.

Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Disebut Tidak Mencapai 3 Juta ton Akibat Lambatnya Inspeksi Kapal oleh Rusia

Rusia sendiri juga merupakan pengekspor pupuk terbesar dunia sebelum perang.

Hilangnya pasokan itu, setelah Rusia meluncurkan invasi besar-besaran pada Februari 2022, mendorong harga pangan global lebih tinggi dan memicu kekhawatiran akan krisis kelaparan di negara-negara miskin.

Baca juga: Harga Gandum Turun, Setelah Rusia Kembali ke Kesepakatan Ekspor dari Laut Hitam Ukraina

Terlepas dari itu, jumlah biji-bijian yang di ekspor Ukraina telah turun bahkan saat kesepakatan itu berhasil untuk menjaga agar makanan tetap mengalir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas