Aparat Thailand Bekerja Keras Temukan Silinder Radioaktif yang Hilang
Hilangnya silinder radioaktif di Thailand tersebut hanya berselang dua bulan setelah Australia mengumumkan pencarian serupa.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
“Kami telah mengirimkan tim kami untuk mendaur ulang toko di sekitar area tersebut… kami masih belum dapat menemukannya," sambungnya.
Para ahli memperingatkan Caesium-137 dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi orang-orang yang bersentuhan dengan zat radioaktif itu.
Adapun dampak yang ditimbulkan jika seseorang terkena zat tersebut yaitu, luka bakar pada kulit akibat paparan jarak dekat, penyakit radiasi, dan risiko kanker yang berpotensi mematikan, terutama bagi mereka yang terpapar tanpa disadari untuk jangka waktu yang lama.
Caesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, yang berarti dapat menimbulkan risiko bagi penduduk selama beberapa dekade mendatang jika tidak ditemukan.
Sementara itu, Pennapa mengimbau masyarakat untuk tidak panik.
“Jika orang umum (melakukan) kontak tanpa sadar, efek kesehatan akan tergantung pada tingkat intensitas (radiasi). Jika tinggi, hal pertama yang akan kita lihat adalah iritasi kulit,” ungkapnya.
Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi di Thailand. Menurut laporan Layanan Riset Kongres Thailand, tabung berisi isotop radioaktif lain, kobalt-60, dibeli oleh dua pengumpul barang bekas, yang membawanya ke tempat barang rongsokan untuk dibelah pada tahun 2000.
Beberapa pekerja menderita luka bakar, dan akhirnya tiga orang meninggal dan tujuh lainnya menderita luka radiasi, kata laporan itu. Hampir 2.000 orang lainnya yang tinggal di dekat lokasi kejadian terkena radiasi.
Namun, Pennapa mengatakan tabung yang hilang saat ini jauh lebih sedikit radioaktifnya dibandingkan insiden tahun 2000.
Kasus terbaru di Thailand mengikuti insiden serupa di Australia Barat pada Januari ketika sebuah kapsul kecil, yang juga mengandung Caesium-137, hilang di sepanjang jalan raya daerah pedalaman yang terpencil saat diangkut dari tambang bijih besi ke depot di Perth.
Baca juga: Kapsul Radioaktif Hilang di Australia, Perusahaan Tambang Rio Tinto Minta Maaf
Setelah pencarian enam hari yang menantang, kapsul itu akhirnya ditemukan dan para pejabat masih menyelidiki bagaimana kapsul itu jatuh dari bagian belakang kendaraan.
Pakar radiasi nuklir di Australia mengatakan hilangnya kapsul itu "sangat tidak biasa" dan tantangan untuk menemukan benda itu sangat besar. Namun untungnya, kata pakar radiasi nuklir tersebut, area pencarian sangat terisolasi.
“Jadi sangat kecil kemungkinannya untuk memiliki banyak dampak (pada orang),” kata profesor biofisika dari University of Southern Australia, Ivan Kempson.
Baca juga: Pasukan Rusia Dituding Menggali Parit di Zona Radioaktif yang Terlarang di Chernobyl
Tapi ada beberapa kasus sebelumnya, kata Kempson, orang yang menemukan kapsul radioaktif dilaporkan menderita keracunan radiasi.
“Kekhawatirannya…adalah dampak potensial terhadap kesehatan orang yang akan menemukan kapsul tersebut,” ujarnya.