Data Terbaru CDC China Sebut Rakun Anjing Berpotensi Jadi Inang Covid-19 di Wuhan
Data terbaru CDC China menyebutkan hewan rakun anjing berpotensi menjadi inang Covid-19 di Wuhan. Data ini masih dalam penelitian lebih lanjut.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok peneliti internasional menemukan bukti yang menunjukkan Covid-19 berasal dari hewan terinfeksi yang dijual di pasar di Wuhan, China.
Data itu diunggah di database virologi global GISAID oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, dan sempat dihapus.
Namun sebelum dihapus, ahli biologi evolusi Prancis, Florence Débarre, telah menyalin data genetik itu dari GISAID.
Florence Débarre kemudian membagikan data itu pada sekelompok ilmuwan di luar China, yang sedang menyelidiki asal-usul virus Covid-19.
Data itu berisi urutan genetik dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, yang diambil pada awal 2020 di Wuhan.
Data itu menunjukkan anjing rakun yang dijual di pasar itu mungkin membawa dan menyebarkan virus SARS-CoV-2 atau Covid-19, dikutip dari The Hill.
Baca juga: Jokowi: Negara Lain Sibuk Selesaikan Pandemi Covid-19, Indonesia Sudah Cabut PPKM
"Ada peluang bagus bahwa hewan yang menyimpan DNA itu juga menyimpan virus," kata Stephen Goldstein, ahli virologi di Universitas Utah yang terlibat dalam analisis data.
"Jika Anda pergi dan melakukan pengambilan sampel lingkungan setelah peristiwa tumpahan zoonosis, (data) ini pada dasarnya persis seperti yang Anda harapkan," lanjutnya, dikutip dari ABC7.
Analisis data ini dipimpin oleh Kristian Andersen (ahli imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research), Edward Holmes (ahli virologi di University of Sydney), dan Michael Worobey (ahli biologi evolusi di University of Arizona).
Kristian Andersen mengatakan, mereka belum bisa menyimpulkan, namun anjing rakun berpotensi tinggi dalam daftar inang potensial.
Temuan ini telah dipresentasikan kepala Kelompok Penasihat Ilmiah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Asal Usul Patogen Baru pada Selasa (14/3/2023).
Jurnal Science mencatat, penelitian yang diserahkan ke GISAID telah dihapus atas permintaan pengirim aslinya dari pihak China.
Baca juga: FBI Duga Virus Corona dari Kebocoran Lab Wuhan, Indonesia Diminta Ikut Tagih Tanggung Jawab China
WHO Minta China Rilis Data Potensial soal Covid-19
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta pejabat di China untuk merilis data yang mungkin menunjukkan hubungan antara hewan dan virus yang memicu pandemi Covid-19.