Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Afghanistan Mulai Tahun Ajaran Baru, hanya Anak Perempuan Boleh Hadiri Kelas, Gadis Remaja Dilarang

Menteri Pendidikan Habibullah Agha menegaskan bahwa sekolah hingga kelas enam saat ini akan dibuka untuk anak perempuan, gadis remaja dilarang.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Afghanistan Mulai Tahun Ajaran Baru, hanya Anak Perempuan Boleh Hadiri Kelas, Gadis Remaja Dilarang
AFP
Murid perempuan sekolah Afghanistan melihat perhiasan yang dipajang di rak jendela sebuah toko di Chicken Street di Kabul pada Sabtu (26/9/2021). - Menteri Pendidikan Habibullah Agha menegaskan bahwa sekolah hingga kelas enam saat ini akan dibuka untuk anak perempuan, gadis remaja dilarang. 

TRIBUNNEWS.COM - Afghanistan telah membuka kembali tahun ajaran baru.

Di bawah pemerintahan Taliban, gadis remaja Afghanistan dilarang menghadiri kelas.

Menteri Pendidikan Habibullah Agha menegaskan bahwa sekolah hingga kelas enam saat ini akan dibuka untuk anak perempuan.

"Secara efektif (pemerintah) mempertahankan larangan sekolah menengah atas untuk siswa perempuan," tegasnya.

Dikutip Al Jazeera, madrasah atau sekolah Islam merupakan satu-satunya pusat pendidikan yang dibuka untuk anak perempuan di segala usia.

Cerita siswi yang tidak bisa sekolah karena aturan Taliban

Baca juga: Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Bumi di Perbatasan Afghanistan-Pakistan

Yalda, siswa kelas sembilan di Kabul berbagi cerita mengenai yang ia rasakan ketika aturan Taliban melarang gadis remaja bersekolah.

Berita Rekomendasi

Ia menuturkan kepada Al Jazeera bahwa madrasah itu bagus untuk meningkatkan pengetahuan agamanya.

"Tapi madrasah tidak bisa membantu saya menjadi dokter, karena itu dilakukan di sekolah”, ujarnya.

Siswa kelas 10, Sara mengatakan ia membayangkan tentang sekolah yang dibuka kembali "sepanjang waktu".

“Mungkin suatu saat nanti sekolah akan dibuka kembali dan pendidikan saya semakin maju. Saya tidak akan pernah kehilangan harapan,” katanya.

Interpretasi Islam yang keras di bawah pemerintahan Taliban

Baca juga: Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,5 SR Mengguncang Afghanistan

Murid perempuan sekolah Afghanistan melihat perhiasan yang dipajang di rak jendela sebuah toko di Chicken Street di Kabul pada Sabtu (26/9/2021). Tempat yang dulu ramai, di mana pekerja bantuan dan turis petualang akan berbelanja permadani antik, tembikar, dan barang logam, hampir kosong dari pengunjung yang mencari tawar-menawar.
Murid perempuan sekolah Afghanistan melihat perhiasan yang dipajang di rak jendela sebuah toko di Chicken Street di Kabul pada Sabtu (26/9/2021). Tempat yang dulu ramai, di mana pekerja bantuan dan turis petualang akan berbelanja permadani antik, tembikar, dan barang logam, hampir kosong dari pengunjung yang mencari tawar-menawar. (AFP)

Otoritas Taliban  memberlakukan interpretasi Islam yang keras sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021 setelah penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat yang mendukung pemerintah sebelumnya.

Larangan pendidikan menengah perempuan mulai berlaku pada Maret tahun lalu, hanya beberapa jam setelah kementerian pendidikan membuka kembali sekolah untuk perempuan dan laki-laki.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas