Petugas polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di sela-sela demonstrasi, beberapa hari setelah pemerintah Prancis mendorong reformasi pensiun melalui parlemen tanpa pemungutan suara, menggunakan pasal 49.3 konstitusi, di Nantes, Prancis barat, pada 21 Maret 2023. - Pemerintahan perdana menteri Prancis pada 20 Maret selamat dari dua mosi tidak percaya atas keputusannya untuk melewati parlemen dan memberlakukan reformasi pensiun yang kontroversial, termasuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun. (Photo by LOIC VENANCE / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Kerusuhan terjadi di sejumlah kota di Prancis bak medan perang setelah demonstrasi besar kelompok serikat pekerja menolak undang-undang pensiun yang diusulkan Presiden Emmanuel Macron.
Perlu diketahui, Presiden Emmanuel Macron ingin menaikkan usia pensiun dua tahun, dari 62 menjadi 64 tahun dan mengesahkannya dalam undan-undang (UU).
Protes nasional di hari kesembilan berubah menjadi kerusuhan pada Kamis 23 Maret 2022 setelah pekerja melakukan blokade jalan dan pemogokan sehingga bentrokan dengan polisi tidak dapat dihindari.
Polisi menembakan gas air mata yang dibalas demonstran dengan lemparan batu dan petasan. Demonstran yang marah juga melakukan pembakaran di jalan-jalan dan menghancurkan pertokoan.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan ada 1,089 juta pendemo di seluruh negeri, termasuk 119.000 di ibu kota yang merupakan rekor sejak protes dimulai pada Januari. Serikat pekerja mengatakan 3,5 juta orang berbaris di negara itu, menyamai rekor tertinggi sebelumnya pada 7 Maret.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.