PM Netanyahu Pecat Menhan Gallant Setelah Minta Reformasi Peradilan Dihentikan
Menhan Yoav Gallan dipecat setelah meminta pemerintah Israel hentikan reformasi peradilan kontroversial yang memicu aksi protes nasional.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah memecat Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallan.
Keputusan ini diambil setelah pejabat tersebut meminta pemerintah Israel menghentikan reformasi peradilan kontroversial yang memicu aksi protes besar nasional.
Pernyataan ini disampaikan kantor Perdana Menteri Israel pada hari Minggu kemarin.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memutuskan, (Minggu) malam ini, untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant," cuit kantor Netanyahu di Twitter.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (27/3/2023), Netanyahu dilaporkan memberitahu Gallant bahwa ia baru saja 'kehilangan kepercayaannya pada Menteri Pertahanannya', setelah Gallant 'mendukung pemerintah' pada Sabtu lalu selama kunjungan Netanyahu ke Inggris.
"Keamanan Israel selalu dan akan tetap menjadi misi seumur hidup saya," kata Gallant di Twitter menanggapi pemecatannya.
Perlu diketahui, Gallant menjadi Menteri Utama Israel pertama yang menyerukan penghentian reformasi.
Ia menekankan bahwa ada keretakan yang tumbuh dalam masyarakat Israel yang bahkan menembus Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan keamanan negara karena wacana kebijakan yang diinisiasi Netanyahu ini.
Ribuan orang pun telah memprotes reformasi peradilan di Israel selama hampir 11 pekan.
Rancangan Undang-undang (RUU) yang diajukan oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin pada Januari lalu ini, jika diadopsi, akan secara signifikan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung (MA) Israel dan memberikan kendali kepada pemerintah pusat atas prosedur penunjukan Hakim.
Sumber: https://sputniknews.com/20230326/israels-netanyahu-fires-defense-minister-gallant-after-calls-to-halt-reform-1108809525.html