Presiden Zelensky Kunjungi Tentara Ukraina di Garis Depan Zaporizhzhia
Presiden Zelensky mengunjungi tentara Ukraina di garis depan Zaporizhzhia Oblast, yang sebagian diduduki Rusia.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengunjungi pasukannya di garis depan di Zaporizhzhia Oblast pada Senin (27/3/2023).
Perjalanan Presiden Zelensky di Zaporizhzhia Oblast merupakan kunjungan dadakan setelah pekan lalu mengunjungi garis depan Kherson dan Donetsk, yang sebagian diduduki Rusia.
"Saya merasa terhormat berada di sini hari ini, di samping militer kami," kata Presiden Zelensky di media sosial, memposting video dirinya dan tentara Ukraina.
"Kami pasti akan menang," tambahnya, dikutip dari The Moscow Times.
Presiden Zelensky bertemu dengan komando militer, pejabat lokal, dan pimpinan penegak hukum daerah, membahas kesiapan satuan militer, situasi sosial ekonomi di daerah, dan kebutuhan pengungsi internal.
Ia juga mengunjungi rumah sakit setempat, tempat tentara Ukraina yang terluka dirawat.
Baca juga: Tentara Ukraina Terima Pelatihan Depleted Uranium dari Inggris
Presiden Zelensky Bertemu Rafael Grossi
Presiden Zelensky dalam kunjungan itu bertemu dengan prajurit dan dokter dan memberi mereka penghargaan negara, dikutip dari Kyiv Independent.
Selain itu, Presiden Zelensky bertemu dengan Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.
Presiden Zelensky dan Rafael Grossi untuk membahas perlindungan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Rusia berhasil mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia Oblast sejak tahun 2022 lalu.
Baca juga: Kekurangan Senjata, Ukraina Tunda Serangan Ofensif ke Rusia di Garis Depan
"Saya bertemu Zelensky hari ini di Kota Zaporizhzhia dan berdiskusi tentang perlindungan Zaporizhzhia (pembangkit listrik tenaga nuklir) dan stafnya," tulis Rafael Grossi di Twitter.
"Saya tegaskan kembali dukungan penuh IAEA terhadap fasilitas nuklir Ukraina," lanjutnya.
Saat kunjungan itu, Presiden Zelensky mengatakan pada Rafael Grossi, staf di pabrik Zaporizhzhia terus mendapat tekanan dari pasukan Rusia.