Donald Trump Resmi Hadapi 30 Dakwaan atas Kasus Pembayaran Uang Suap Stormy Daniels
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi didakwa oleh dewan juri Manhattan sebanyak 30 dakwaan terkait kasus pembayaran uang suap.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi menghadapi 30 dakwaan terkait kasus pembayaran uang suap kepada seorang bintang porno.
Dewan Juri New York pada Kamis (30/3/2023), secara resmi memutuskan untuk mendakwa Donald Trump.
Atas putusan tersebut, Trump secara resmi menjadi mantan presiden AS pertama dalam sejarah yang menghadapi tuntutan pidana.
Tuduhan spesifik belum diketahui, dan dakwaan kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Dikutip dari Al Jazeera, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, Alvin Bragg, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pengacara Trump untuk mengatur penyerahannya.
Ia juga menegaskan, untuk saat ini dakwaan akan tetap dirahasiakan.
Baca juga: Penyelidikan Skandal Suap Donald Trump Mendadak Sunyi dalam Seminggu
"Bimbingan akan diberikan ketika tanggal dakwaan dipilih," kata Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan melalui juru bicara.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan selama kampanye presiden 2024, Trump menyebut dakwaan itu sebagai "penganiayaan politik dan campur tangan pemilu pada tingkat tertinggi dalam sejarah".
Trump mengatakan kasus itu adalah bagian dari "perburuan penyihir" terkoordinasi terhadapnya, menambahkan dia sama sekali tidak bersalah.
Investigasi New York berpusat pada pembayaran $130.000 yang dilakukan Michael Cohen, mantan pengacara pribadi dan pemecah masalah Trump, kepada bintang porno, Stormy Daniels, di hari-hari terakhir kampanyenya pada tahun 2016.
Trump mengatakan awal bulan ini, dia memperkirakan akan ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut.
Baca juga: Populer Internasional: Mantan Menteri Rusia Peringatkan ICC - Foto-foto Viral Donald Trump
Dia meminta para pendukungnya untuk memprotes dalam postingan media sosial yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kekerasan - terutama mengingat penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh massa pro-Trump.
"Saya yakin Perburuan Penyihir ini akan menjadi bumerang besar-besaran bagi Joe Biden," kata Trump, dikutip dari CNN.
"Rakyat Amerika menyadari persis apa yang dilakukan oleh Demokrat Kiri Radikal di sini."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.