Pemerintah Jepang Makin Memperketat Ekspor Semikonduktor ke China
Pemerintah memperketat tata cara ekspor ke negara dan kawasan lain, termasuk China, ketimbang mengekspor ke 42 negara dan kawasan seperti AS.
Editor: Dewi Agustina
Targetnya adalah semikonduktor canggih dan peralatan manufaktur yang digunakan untuk AI alias kecerdasan buatan dan superkomputer, dan dapat dialihkan untuk pengembangan senjata pemusnah massal dan sistem militer terbaru.
Pemerintah AS memiliki andil yang tinggi dalam peralatan manufaktur semikonduktor juga meminta Jepang dan Belanda, yang memiliki melakukan hal serupa.
Di balik pengetatan regulasi tersebut terdapat perebutan supremasi di sektor teknologi tinggi antara Amerika Serikat dan China.
Dalam Strategi Keamanan Nasionalnya yang diumumkan pada Oktober tahun lalu, Amerika Serikat memposisikan China sebagai "satu-satunya pesaing dengan kemauan dan kemampuan untuk mengubah tatanan internasional."
Dan menyatakan bahwa ia memiliki pencegahan komprehensif di berbagai bidang seperti militer, ekonomi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal ini menunjukkan kebijakan untuk membangun yang semakin besar di China.
"Mengenai semikonduktor, Agustus lalu, kami menginvestasikan lebih dari 52 miliar dolar, atau lebih dari 7 triliun yen dalam yen Jepang, untuk memberlakukan undang-undang yang mendukung produksi dan pengembangan semikonduktor di Amerika Serikat dengan subsidi."
"Pada bulan Februari, kami mulai menerima permohonan subsidi untuk melawan upaya yang dipimpin negara China untuk mengembangkan teknologi semikonduktor dengan menggunakan anggaran yang sangat besar."
Perusahaan-perusahaan yang disubsidi telah memperjelas pendirian mereka untuk menekan kapasitas produksi China atas semikonduktor, seperti tidak melakukan investasi terkait baru di China selama 10 tahun ke depan.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.