Buntut Reformasi Peradilan, Ribuan Orang di Israel Gelar Aksi Protes Besar-besaran
Protes atas rencana tersebut terjadi di tengah gelombang kekerasan di Israel dan wilayah pendudukan Palestina.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Penabrakan itu terjadi beberapa jam setelah serangan penembakan yang menewaskan dua orang kakak beradik Israel dan melukai ibu mereka di dekat sebuah pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Netanyahu telah mengerahkan pasukan cadangan polisi perbatasan dan memerintahkan tentara untuk memperkuat posisi keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya masalah, di tengah seruan untuk tenang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Sementara proposal yudisial, yang akan memberikan kontrol efektif kepada pemerintah atas penunjukan hakim Mahkamah Agung dan memungkinkan parlemen untuk mengesampingkan banyak keputusan pengadilan, telah menyebabkan salah satu krisis domestik terbesar dalam sejarah Israel baru-baru ini.
Baca juga: Negara Timur Tengah Kutuk Serangan Israel di Gaza dan Lebanon, Desak Semua Pihak Kurangi Eskalasi
Ratusan ribu demonstran, termasuk para prajurit cadangan, pemimpin bisnis, anggota industri teknologi Israel, dan akademisi terkemuka telah ambil bagian, berhadapan dengan para pendukung koalisi nasionalis-religius sayap kanan Netanyahu.
Pemerintah, yang menuduh hakim aktivis semakin merampas peran parlemen, mengatakan perombakan diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan yang tepat antara peradilan dan politisi terpilih.
Kritikus mengatakan itu akan menghilangkan beberapa pemeriksaan dan keseimbangan (checks and balances) yang penting untuk menopang negara demokratis dan menyerahkan kekuasaan yang tidak terkendali kepada pemerintah.
Sebelum protes, polisi telah mendesak orang-orang untuk mengosongkan jalan agar layanan darurat dapat bergerak dengan bebas setelah tabrakan mobil di kawasan pejalan kaki garis pantai yang populer di Tel Aviv pada Jumat.
https:/