Baku Tembak antara RSF dan Militer Sudan, Dua Pesawat Terbakar di Bandara Khartoum
RSF elah mengambil alih istana presiden, Bandara Internasional Khartoum, bandara di Kota Merowe dan El-Obeid
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrokan antara kelompok militer pecah di Sudan Afrika Utara yang dikhawatirkan memicu perang saudara.
Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) terlibat baku tembak dengan Tentara Nasional Sudan.
RSF merupakan sebuah kelompok paramiliter berpengaruh di Sudan yang dibentuk sejak perang Darfur tahun 2013 dan dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal dengan nama ‘Hemedti’.
Dikutip dari Reuters, RSF mengklaim telah mengambil alih istana presiden, Bandara Internasional Khartoum, bandara di Kota Merowe dan El-Obeid.
Bahkan, dalam baku tembak di Bandara Khartoum itu dilaporkan ada pembakaran pesawat A330-300 Saudia dan satu pesawat 737-800 SkyUp Airlines.
Pangkalan militer di Kota Merowe telah dikepung dan ditembaki dengan senjata berat.
Pecahnya baku tembak ini menyusul ketegangan yang telah berlangsung selama berhari-hari antara militer Sudan dan RSF.
Situasi di Sudan memicu kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi yang dapat merusak segala upaya yang telah berjalan lama untuk mengembalikan pemerintahan sipil setelah perebutan kekuasaan dan kudeta militer.
Uni Eropa menyerukan pihak-pihak yang berkonflik di negara Afrika itu untuk segera menghentikan kekerasan dan meminta semua kekuatan untuk segera menghentikan kekerasan.
"Eskalasi hanya akan memperburuk situasi. Perlindungan warga adalah prioritas,” cuit Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di Twitter, Sabtu (15/4/2023).