Menteri Luar Negeri Australia: Perang Memperebutkan Taiwan Tidak Akan Ada Pemenangnya
Prioritas Australia pada saat ini adalah untuk menurunkan suhu antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyampaikan perang memperebutkan Taiwan akan menjadi malapetaka untuk semua dan tidak akan ada pemenang sejati.
Menurutnya, prioritas negaranya adalah untuk menurunkan suhu antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (18/4/2023), berbicara di National Press Club, Wong mengecam spekulasi 'heboh' mengacu pada seri 'Siaga Merah' baru-baru ini di dua surat kabar besar tentang konflik Taiwan.
Baca juga: Sinyal Perang di Asia Kian Memanas, Kapal Perang AS Tampakan Diri di Selat Taiwan Bikin China Murka
Ia menyebutnya sebagai 'permainan ruang tamu yang paling berbahaya'.
The Age dan Sydney Morning Herald telah melaporkan bulan lalu bahwa China mungkin 'menyerbu' pulau itu dalam waktu tiga tahun.
"Australia menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo, serta ancaman kekerasan atau paksaan. Australia tidak ingin melihat persaingan kekuatan besar antara AS dan China 'meluncur ke dalam konflik'," tegas Wong.
Dirinya mencatat bahwa wilayah tersebut menghadapi 'keadaan yang paling konfrontatif dalam beberapa dekade'.
"Tugas pemerintah Australia adalah menurunkan tensi yang memanas pada setiap potensi konflik, sambil meningkatkan tekanan pada pihak lain untuk melakukan hal yang sama," jelas Wong.
Wong pun membela pakta AUKUS baru-baru ini dengan AS dan Inggris, yang membuat Australia memutuskan kontrak untuk kapal selam konvensional dengan Prancis demi membeli kapal AS dan Inggris bertenaga nuklir.
China mengkritik langkah itu sebagai eskalasi yang berbahaya.
"Dengan memiliki kemampuan pertahanan kami sendiri yang kuat, dan dengan bekerja sama dengan mitra yang berinvestasi dalam kemampuan mereka sendiri, kami mengubah perhitungan untuk setiap agresor potensial," papar Wong.
Pemerintahan Perdana Menteri (PM) saat ini Anthony Albanese sedang mengejar kemandirian, alih-alih ingin mengikatkan dirinya pada hegemoni, dalam apa yang secara luas dianggap sebagai referensi untuk kritikus terkemuka dan sesama anggota Partai Buruh Paul Keating.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin kemarin, Keating menggambarkan konfrontasi antara AS dan China sebagai kebuntuan antara 'penduduk negara super di benua Asia dan kekuatan angkatan laut keliling yang berusaha mempertahankan keunggulan' dengan alasan perbedaan di antara mereka menyerupai konfrontasi blok yang kaku.
"Tugas kebijakan luar negeri utama Australia adalah untuk melunakkan kekakuan itu dengan mendorong kedua kekuatan untuk menemukan titik temu. Tidak ada yang dikatakan Penny Wong hari ini atas nama Australia dan menambahkan sedikit pun substansi untuk tugas mendesak itu," tegas Keating.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.