Panda Raksasa Pinjaman dari China, Mati di Thailand
Seekor panda raksasa pinjaman dari China untuk Thailand yang memikat pecinta hewan melalui siaran langsung 24 jam kejenakaannya, mati pada Rabu
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Seekor panda raksasa pinjaman dari China untuk Thailand yang memikat pecinta hewan melalui siaran langsung 24 jam kejenakaannya, mati pada Rabu kemarin dalam usia 21 tahun.
Pernyataan ini disampaikan kebun binatang tempat hewan itu ditempatkan.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (20/4/2023), Lin Hui merupakan yang terakhir dari tiga panda di Thailand dan telah tinggal di kandang ber-AC di Kebun Binatang Chiang Mai sejak 2003.
Namun panda itu dijadwalkan kembali ke China pada Oktober mendatang.
Panda yang terkenal pemalu itu dan pasangannya Chuang Chuang yang meninggal karena serangan jantung pada 2019 adalah bagian dari apa yang disebut sebagai program 'diplomasi panda' China.
Direktur Kebun Binatang Wutthichai Muangman mengatakan Lin Hui menderita mimisan pada Selasa lalu dan berada dalam kondisi kritis pada malam harinya, sebelum mati pada Rabu dini hari.
"Kami membantunya semampu kami sampai Lin Hui meninggalkan kami," kata Wutthichai kepada wartawan.
Sementarai itu Ketua Zoological Park Organization of Thailand, Dejboon Maprasert mengatakan Ahli China dan Thailand akan bersama-sama melakukan otopsi terhadap hewan tersebut.
Selama bertahun-tahun Lin Hui dan Chuang Chuang berjuang untuk bisa hamil, bahkan diperlihatkan pula 'pornografi panda' dalam upaya untuk membumbui kehidupan seks mereka.
Setelah inseminasi buatan, Lin Hui akhirnya melahirkan Lin Ping pada 2009, memicu fenomena panda mania di Thailand.
Pecinta hewan di negara itu bahkan terpaku pada siaran langsung 'Panda Channel' 24 jam pada 2009 hingga 2012.
Terkait kematiam Lin Hui, mereka pin mengungkapkan kesedihannya di media sosial pada Rabu kemarin.
"Saya biasa menontonnya di TV sepanjang waktu. Ia adalah motivasi saya. RIP Lin Hui," cuit seorang pengguna Twitter.
Baca juga: Kebun binatang AS dituduh memperlakukan buruk panda Ya Ya, China menantikan kepulangannya
Calon Perdana Menteri dari partai oposisi Partai Pheu Thai, Srettha Thavisin pun turut menuliskan cuitannya bahwa hewan satu ini selama bertahun-tahun telah membawa banyak kegembiraan bagi warga Thailand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.