Pasukan Rusia dan Tentara Bayaran Wagner Dilaporkan Saling Tembak, Ada Korban Tewas di Kedua Sisi
Pertempuran pecah antara tentara reguler Rusia dengan tentara bayaran Wagner, menurut laporan otoritas militer Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
![Pasukan Rusia dan Tentara Bayaran Wagner Dilaporkan Saling Tembak, Ada Korban Tewas di Kedua Sisi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wagner-tentara-rusia-dengan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Baku tembak dilaporkan terjadi antara tentara reguler Rusia dan tentara bayaran Grup Wagner, kata otoritas militer dari Ukraina pada Minggu (23/4/2023), Newsweek melaporkan.
Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasinya ke Ukraina Februari tahun lalu.
Kremlin awalnya berharap dapat menang dengan cepat karena Ukraina dianggap memiliki militer yang lebih kecil dan kurang kuat dari Rusia.
Namun, setelah lebih dari satu tahun pertempuran, Rusia masih berjuang merebut Ukraina.
Pertempuran kini terkonsentrasi di bagian paling timur Ukraina.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina kemudian memberikan pembaruan pada hari Minggu.
Baca juga: Putra Juru Bicara Kremlin Gabung Grup Wagner Rusia untuk Perang di Ukraina
Mereka menyebut terjadi ketegangan antara pasukan Rusia dan tentara bayaran Grup Wagner.
Pertikaian dipicu oleh 'mengapa Rusia kesulitan untuk memenangkan peperangan.'
"Tanpa pencapaian signifikan di medan perang, Angkatan Bersenjata Rusia dan Grup Wagner semakin mencari-cari pihak untuk disalahkan atas kekalahan tersebut," tulis pembaruan militer Ukraina.
"Mereka mengalihkan tanggung jawab atas kesalahan perhitungan taktis mereka sendiri dan kerugian yang diderita satu sama lain."
"Akibatnya, pertempuran antara tentara bayaran Angkatan Bersenjata Rusia dan Wagner pecah di pemukiman Stanytsia Luhanska (oblast Luhansk) baru-baru ini."
"Pertarungan kemudian meningkat menjadi baku tembak, menyebabkan sejumlah pasukan yang tidak diketahui jumlahnya di kedua sisi tewas."
"Rincian lebih lanjut tentang dugaan pertempuran itu, termasuk kapan tepatnya itu terjadi dan berapa banyak tentara yang tewas, masih belum diketahui."
Sementara itu, Rusia belum mengkonfirmasi klaim Ukraina tersebut, yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Analis militer menunjukkan sejumlah alasan mengapa Rusia gagal memenangkan perang Ukraina dengan cepat.
Misalnya, para ahli mengatakan pasukan Rusia menderita karena semangat dan motivasi yang rendah.
![Foto makam tentara Wagner Rusia yang diabadikan oleh aktivis Krasnoda bernama Vitaly Votanovsky. Tentara itu meninggal dunia dalam peperangan di Ukraina. Gambar ini dipublikasikan di laman Telegram Vitaly Votanovsky pada 1 April 2023. Vitaly mempublikasikan ribuan foto di laman Telegramnya.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/vitaly-votanovsky-87th.jpg)
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-425, Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Persenjataan yang diberikan ke Ukraina oleh sekutu Baratnya, termasuk Amerika Serikat, juga dikaitkan dengan upaya pertahanannya yang lebih kuat dari yang diperkirakan.
Para ahli mengatakan senjata-senjata itu membantu memungkinkan Ukraina melancarkan serangan balasan pada musim gugur lalu yang membuat Kyiv mampu merebut kembali ribuan mil persegi wilayah yang sebelumnya diduduki Rusia.
Grup Wagner telah bertempur bersama pasukan Rusia, khususnya di kota Bakhmut.
Selama berbulan-bulan Rusia berusaha untuk merebut Bakhmut untuk memberikan kemenangan simbolis.
Wagner sebagian besar terdiri dari narapidana, beberapa di antaranya telah diberikan grasi setelah berperang dalam perang.
Bakhmut juga telah menjadi tempat beberapa pertempuran paling berdarah dalam perang tersebut.
Namun pada hari Minggu, Rusia mengatakan telah merebut lebih banyak wilayah dari tangan Ukraina, lapor Reuters.
Mengutip DW, kelompok tentara bayaran Wagner didirikan pada tahun 2014.
Salah satu misi pertamanya yang diketahui adalah di Krimea, Ukraina, pada tahun yang sama.
![Pengunjung mengenakan kamuflase militer berdiri di pintu masuk 'Pusat PMC Wagner' di Saint Petersburg, pada 4 November 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pintu-masuk-pusat-pmc-wagner-di-saint-petersburg.jpg)
Baca juga: Grup Wagner Sudah Kepung Kota Bakhmut Dari Berbagai Arah, Pasukan Ukraina Semakin Terpojok
Grup Wagner membantu pasukan separatis yang didukung Rusia mengambil alih daerah tersebut.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, Moskow awalnya menggunakan tentara bayaran untuk memperkuat pasukan garis depan.
Tetapi sejak itu, Rusia semakin mengandalkan Grup Wagner dalam pertempuran kritis, seperti yang terjadi di sekitar kota Bakhmut dan Soledar.
Perusahaan yang mengelola Wagner, pemilik Wagner, dan sebagian besar komandannya telah dikenai sanksi oleh AS, Inggris, dan UE.
Siapa saja yang tergabung dalam Grup Wagner?
Perusahaan militer swasta Wagner sudah ada jauh sebelum perang di Ukraina pecah.
Grup Wagner terdiri dari beberapa ribu tentara bayaran.
Sebagian besar anggota diyakini mantan tentara elit yang sangat terlatih.
Namun, ketika kerugian Rusia dalam perang Ukraina mulai meningkat, pemilik perusahaan, Yevgeny Prigozhin, mulai memperluas grup, merekrut tahanan dan warga sipil Rusia, serta orang asing.
Dalam sebuah video yang beredar online dari September 2022, Prigozhin terlihat di halaman penjara Rusia.
Ia berbicara kepada sekelompok narapidana, berjanji bahwa jika mereka bertugas di Ukraina selama enam bulan, hukuman mereka akan diringankan.
Grup Wagner sekarang diperkirakan memiliki sebanyak 20.000 tentara yang bertempur di Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.