Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susul Taiwan, Giliran Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial 

Penarikan Indomie Rasa Ayam Spesial dilakukan otoritas di Malaysia karena ditemukan adanya kandungan zat pemicu kanker.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Susul Taiwan, Giliran Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial 
NST
Kementerian Kesehatan Taiwan menyatakan mie instan Indomie Rasa Ayam Spesial dari Indonesia mengandung etilen oksida. Etilen oksida merupakan senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Malaysia juga resmi menarik Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran, setelah temuan Kementerian Kesehatan Taiwan yang menyebut ada kandungan pemicu kanker pada bumbu mi instan tersebut.

Melansir The Star, selain Indomie Rasa Ayam Spesial, Kementerian Kesehatan Malaysia juga memerintahkan penarikan satu produk mi lokal yaitu Mi Kari Putih Ah Lai.

"Hal ini dilakukan setelah pihak berwenang Taiwan mengatakan ada kandungann zat pemicu kanker pada hari Senin (24 April)," tulis keterangan tersebut.

Baca juga: Soal Indomie di Taiwan: Bos Indofood Patuh Aturan BPOM, YLKI Desak BPOM Gelar Audit Investigasi

Dalam sebuah pernyataan Rabu (26 April), Ditjen Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan, produsen mi Kari Putih Ah Lai telah memenuhi standar kesehatan setempat.

Namun untuk memastikan keamanan pangan, penarikan tetap dilakukan.

"Kementerian Kesehatan Malaysia telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik mi instan yang habis masa berlakunya pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal," katanya Dr Radzi.

BERITA REKOMENDASI

Ia juga membenarkan bahwa mi Indomie: Rasa Ayam Spesial itu didatangkan dari Indonesia. 

"Kementerian Kesehatan Malaysia juga telah mengeluarkan perintah Hold, Test and Release untuk produk di semua titik masuk ke negara tersebut. Serta telah menginstruksikan perusahaan untuk secara sukarela menarik produk dari pasar," kata dia.

Indofood Buka Suara

PT Indofood buka suara perihal temuan tersebut.

GM corporate relation Indofood Stefanus Indrayana menyatakan, pihaknya masih terus mempelajari temuan tersebut.


Ia menyebut, klarifikasi resmi akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Sedang kami pelajari dan klarifikasi lebih lanjut," ujar dia dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com Selasa (25/4/2023).

Sementara, BPOM RI sampai berita ini diturunkan juga tidak memberikan penjelasan apapun.

Padahal, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta BPOM RI untuk segera melakukan investigasi atas produk dari PT Indofood itu.

Ketua YLKI Tulus Abadi meminta, perlu dilakukan audit lebih lanjut apakah kontaminasi karsinogenik tersebut terjadi sejak awal produksi atau saat proses ekspor.

"Badan POM harus segera melakukan audit dan investigasi atas produk mi instan yang diproduksi itu," kata Tulus kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).

"Apakah produk ekspor itu terjadi kontaminasi zat karsinogenik ketika diproduksi di Indonesia?" lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas