Protes May Day di Prancis, 108 Polisi Terluka dan 291 Lainnya Ditahan
Petugas kepolisian Prancis menembakkan gas air mata dan terlibat bentrokan dengan demonstran di Paris, Senin (1/5/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Ada juga kerusuhan di Lyon, di mana beberapa mobil dibakar dan beberapa jendela bisnis dihancurkan.
- Nantes
Di Nantes di Prancis barat, tempat sampah ditumpuk dan dibakar di depan gedung administrasi, jendela toko dihancurkan dan polisi menembakkan gas air mata setelah pengunjuk rasa melemparkan proyektil.
Seorang demonstran di Nantes dirawat oleh paramedis karena cedera serius di tangannya.
Baca juga: Kelangkaan Bahan Bakar Kian Meluas, Parade May Day di Kuba Dibatalkan
- Marseille
Di Marseille, sekelompok lebih dari 100 demonstran menduduki sebuah hotel mewah di dekat pelabuhan lama sebelum dihalau oleh polisi.
- Toulouse dan Rennes
Gas air mata juga ditembakkan di Toulouse dan Rennes.
Reaksi Perdana Menteri Prancis
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengutuk tindakan kekerasan beberapa pengunjuk rasa, lapor Euro News.
"Di banyak kota di Prancis, May Day ini merupakan momen mobilisasi dan komitmen yang bertanggung jawab," tulisnya di Twitter.
"Adegan kekerasan di sela-sela acara semakin tidak bisa diterima," imbuhnya.
"Dukung penegakan hukum kita," katanya.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, lapor News In France, ada 782.000 pengunjuk rasa termasuk 112.000 di Paris.
Baca juga: May Day, Anggota Komisi IX DPR Apresiasi Kinerja Menaker soal Kenaikan UMP dan Perlindungan PMI
Serikat pekerja CGT mengklaim 2,3 juta mengambil bagian dengan 550.000 di Paris saja.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)