AS: Hasil Serangan Balasan ke Rusia akan Pengaruhi Hubungan Barat dan Ukraina
Ketua Komite Luar Negeri AS, Michael McCaul mengatakan hasil serangan balasan Ukraina ke Rusia akan pengaruhi hubungan Barat dan Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul mengatakan hasil serangan balasan ke Rusia akan mempengaruhi hubungan Barat dan Ukraina.
"Anda akan segera melihat serangan balasan (Ukraina)," kata McCaul kepada Bloomberg TV, Senin (1/5/2023).
"Saya pikir akan ada banyak hal yang dipertaruhkan dengan serangan balik ini," lanjutnya.
Michael McCaul menawarkan skenario yang mungkin terjadi jika Ukraina berhasil atau gagal dalam serangan balasan itu.
"Jika Ukraina berhasil di mata rakyat Amerika dan dunia, saya pikir itu akan menjadi pengubah permainan untuk dukungan yang berkelanjutan. Namun jika tidak berhasil, itu juga akan berdampak negatif," katanya, dikutip dari RT.
Michael McCaul yang berasal dari Partai Republik ini beberapa kali berkomentar soal bantuan AS kepada Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-434: Lagi, AS akan Berikan Bantuan Militer Baru untuk Ukraina
Ia mendukung pengiriman senjata lebih banyak dan lebih cepat kepada Ukraina, meski banyak anggota DPR AS yang menentang hal itu.
Ukraina saat ini sedang mempersiapkan serangan balasan kepada Rusia.
Menteri dalam negeri Ukraina, Ihor Klymenko mengatakan delapan brigade "badai", yang terdiri dari hingga 40.000 tentara, sedang diperlengkapi kembali saat Ukraina bersiap untuk melancarkan serangan balasan.
Namun, ia mengatakan brigade itu membutuhkan dua hingga tiga minggu instruksi sebelum mereka ditugaskan untuk operasi serangan ofensif yang tepat bersama tentara Ukraina.
Baca juga: Kereta Kargo Terguling akibat Ledakan di Rusia, Insiden Kedua dalam 2 Hari Berturut-turut
Prediksi soal Serangan Balasan Ukraina ke Rusia
Michael McCaul kemudian memprediksi titik serangan balasan Ukraina yang mungkin akan menghantam pertahanan Rusia.
"Prediksi saya adalah mereka (Ukraina) akan mencoba untuk turun dan menabrak jembatan darat di Krimea dan memiliki strategi berani yang sangat dramatis yang kemudian akan mendorong kembali agresi Rusia,” katanya.
"Setelah itu, Ukraina mungkin dapat menyerukan gencatan senjata, setelah itu kita kemudian mungkin dapat melakukan negosiasi, untuk akhirnya menyelesaikan ini," lanjutnya.
Skenario itu pernah dibahas oleh Politico pada April 2023 lalu, yang menyebut AS skeptis terhadap peluang Ukraina dalam perang.
Sementara Penasihat Utama Presiden Zelensky, Mikhail Polodiak mengatakan tidak setuju dengan skenario itu dan menyebutnya itu terlalu berisiko besar.
Baca juga: Intelijen Inggris: Rusia Cemas Hadapi Serangan Balasan Ukraina, Bangun Parit di Perbatasan
Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan AS dan sekutunya telah mengirimkan senjata, peralatan, dan amunisi senilai lebih dari $100 miliar ke Ukraina pada Desember 2022.
Beberapa pemerintah Barat telah menunjukkan tanda persediaan mereka yang hampir habis dan bersiap untuk memenuhi produksi.
Kebutuhan Ukraina akan senjata akan memakan waktu bertahun-tahun.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.