Dubes Rusia untuk AS: Gedung Putih Tak Punya Nyali Kutuk Serangan Ukraina di Kremlin
Duta Rusia di AS, Anatoly Antonov mengatakan Gedung Putih tak punya nyali untuk kutuk serangan teroris di Kremlin yang dituduhkan pada Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov mengatakan, Gedung Putih tidak memiliki nyali untuk mengutuk serangan di gedung pemerintahan Kremlin pada Rabu (3/5/2023).
Anatoly Antonov mengatakan, AS melindungi pejabat Ukraina yang mengirim drone untuk menyerang Kremlin dan berencana membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami (Rusia) berharap pemerintahan AS memiliki keberanian dan martabat untuk mengutuk aksi teroris ini," kata Anatoly Antonov pada Kamis (4/5/2023) di saluran Telegram-nya.
"Penyerangan itu adalah operasi yang menipu dan Washington melindungi para penjahat Kyiv," lanjutnya.
Anatoly Antonov lalu membandingkan jika peristiwa di Kremlin itu menimpa AS.
Baca juga: Zelensky Kunjungi Belanda setelah Temui PM Finlandia, Denmark, Swedia, dan Islandia
"Bagaimana reaksi orang Amerika jika drone menghantam Gedung Putih, Capitol, atau Pentagon? Jawabannya jelas bagi politisi mana pun dan juga warga negara biasa: 'Hukumannya akan keras dan tak terelakkan'," katanya.
Anatoly Antonov menegaskan, serangan drone di gedung pemerintahan Kremlin adalah serangan teroris dan percobaan pembunuhan Putin.
Serangan drone itu terjadi hanya beberapa hari sebelum parade Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi di Perang Dunia II, yang akan diadakan di Lapangan Merah pada 9 Mei 2023.
"Serangan itu menunjukkan musuh kita tidak memiliki keinginan untuk mencari perdamaian," kata Anatoly Antonov, dikutip dari RT.
Baca juga: Rentetan Ledakan di Ukraina Hari Ini, Susul Serangan Drone di Gedung Pemerintah Rusia
Ukraina Bantah Serangan Gedung Kremlin untuk Bunuh Putin
Kantor Kepresidenan Ukraina mengunggah pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang membantah tuduhan Kremlin.
"Kami tidak menyerang Putin maupun Moskow. Kami bertempur di wilayah kami sendiri, mempertahankan desa dan kota kami," kata Presiden Zelensky saat menjawab pertanyaan wartawan pada Kamis (4/5/2023).
Presiden Ukraina itu mengatakan negara sedang kekurangan senjata, sehingga tidak mungkin menggunakannya untuk serangan di tempat selain medan perang.
"Kami tidak bisa menggunakan (senjata) apa pun di mana pun. Itu sebabnya kamu tidak menyerang Putin. Kami akan menyerahkannya ke pengadilan," tegasnya.
Presiden Zelensky yakin alasan Rusia menuduh negaranya karena Putin tidak memiliki kemenangan di medan perang.
"Mereka (Rusia) tidak dapat menduduki Ukraina. Mereka ditolak oleh kami. Sekarang dia (Putin) perlu memotivasi orang-orang ini untuk maju," lanjutnya.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan Putin mungkin merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang drastis seperti percobaan pembunuhan, drone, dan bom untuk mendapat dukungan atau alasan menyerang Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.