Sudah Butuh Bantuan Kemanusiaan Dari Indonesia
Duta Besar Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali berharap adanya bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional pada masa konflik perang saudara
Editor: Anita K Wardhani
"Saya menyebutnya sebagai kelompok pemberontak yang melawan seluruh negeri dan mereka ingin merebut kekuasaan dengan paksa karena mereka berusaha membunuh presiden Sudan,"kata Dubes Yassir.
Dubes Yassir menyebut RSF enggan duduk bersama dengan pemerintah.
"Mereka hanya memiliki dua pilihan antara terus mempersenjatai diri dan menyerah atau mereka harus menghadapi konsekuensinya,"kata Yassir.
"Saya menyebutnya sebagai kelompok pemberontak yang melawan seluruh negeri dan mereka ingin merebut kekuasaan dengan paksa karena mereka berusaha membunuh presiden Sudan,"ungkapnya.
Nasib Mahasiswa
Banyaknya mahasiswa islam Indonesia yang berkuliah di Sudan juga menjadi perhatian Dubes Yassir dalam konferensi pers itu.
Yang terpenting, menurutnya, seluruh mahasiswa Indonesia sudah dievakuasi dari Sudan oleh
pemerintah Indonesia.
Yassir belum tau pasti, dan berharap kondisi negaranya membaik supaya mahasiswa Indonesia bisa kembali ke Sudan untuk melanjutkan studi.
"Mereka sudah dievakuasi oleh KBRI Khartoum. Saya berharap, jika kondisi membaik, mereka bisa kembali lagi ke Sudan untuk menuntaskan studi," katanya.
Sudan sendiri menerima banyak mahasiswa asal Indonesia yang belajar di beberapa universitas yang ada di Khartoum, termasuk University International of Africa.
Baca juga: Kenya Evakuasi Lebih dari 900 Orang Termasuk WNA yang Ingin Keluar dari Sudan
Yassir mengatakan pemerintah Sudan tengah berupaya memulihkan pelayanan di kampus-kampus.
Dia berharap situasi segera membaik dan pemulihan ini segera rampung, sehingga kampus bisa beroperasi kembali dengan normal tiga hingga empat bulan mendatang.
"Pelayanan kampus sedang dipulihkan. Mahasiswa telah dievakuasi dengan aman dan pulang ke Jakarta,"ujar Yassir.
"Mereka bisa kembali ke Sudan secepat mungkin, jika mereka berkenan untuk melanjutkan pendidikan. Kami memprediksi situasi akan kembali normal dan sekolah dapat kembali berjalan normal. Insya Allah normal tiga atau empat bulan lagi," imbuh dia. (Tribun Network/Reynas Abdila)