Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelijen Inggris: Ribuan Tentara yang Tampil di Pawai Hari Kemenangan Rusia Bukan Tentara Sungguhan

Laporan intelijen Inggris menyebut ribuan tentara yang ditampilkan selama parade Hari Kemenangan Rusia kemungkinan bukan tentara sungguhan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Intelijen Inggris: Ribuan Tentara yang Tampil di Pawai Hari Kemenangan Rusia Bukan Tentara Sungguhan
Telegram/Kedutaan Rusia
Potret parade militer saat perayaan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow, pada Selasa (9/5/2023). Laporan intelijen Inggris menyebut ribuan tentara yang ditampilkan selama parade Hari Kemenangan Rusia kemungkinan bukan tentara sungguhan yang dapat diterjunkan untuk perang. 

TRIBUNNEWS.COM - Parade Hari Kemenangan Rusia tampaknya menampilkan lebih dari 8.000 tentara yang berbaris di Lapangan Merah Moskow, memberikan kesan kekuatan militer yang kuat.

Namun intelijen Inggris mengatakan sebagian besar dari mereka kemungkinan besar bukan tentara sungguhan yang dapat dikerahkan yang bertempur dalam pertempuran.

Mengutip Insider, dalam pembaruan intelijen pada hari Rabu (10/5/2023), Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan:

"Lebih dari 8.000 personel dilaporkan ikut serta dalam pawai, tetapi mayoritas adalah pasukan tambahan, pasukan paramiliter, dan kadet dari tempat pelatihan militer."

Kemungkinan pasukan yang dapat dikerahkan saat ini, sudah ditempatkan di Ukraina, kata kementerian itu.

Kementerian menambahkan:

Baca juga: Inggris Akan Kirim Rudal Jarak-jauh ATACMS ke Ukraina, Peperangan Bakal Melebar ke Wilayah Rusia

"Satu-satunya personel dari formasi pasukan reguler yang dapat dikerahkan adalah kontingen Pasukan Kereta Api dan polisi militer."

Berita Rekomendasi

Parade Hari Kemenangan tahunan tersebut, yang memperingati kemenangan Soviet atas Nazi Jerman pada tahun 1945, biasanya memamerkan kekuatan dan peralatan militer Rusia.

Tapi perayaan tahun ini agaknya digelar lebih sederhana.

Hanya ada satu tank Soviet T-34 yang dipamerkan.

Juga tidak ada pesawat yang dalam pawai tersebut.

Ukraina bahkan mengunggah video yang seolah mengejek "sepinya" pawai militer di Hari Kemenangan Rusia.

Sebuah tank era Perang Dunia II Soviet bergerak di sepanjang jalan selama parade militer, yang menandai peringatan 78 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di kota Vladivostok pada 9 Mei 2023.
Sebuah tank era Perang Dunia II Soviet bergerak di sepanjang jalan selama parade militer, yang menandai peringatan 78 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di kota Vladivostok pada 9 Mei 2023. (Pavel KOROLYOV / AFP)

Baca juga: Ukraina Ejek Rusia di Hari Kemenangan: Cuma Pamer 1 Tank T-34 di Parade Militer

Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Rabu (10/5/2023), Kementerian Pertahanan Ukraina menyoroti tank satu-satunya dalam parade militer tersebut.

"Kami menyaksikan parade 'Hari Kemenangan' Rusia hari ini dengan penuh minat. Persembahan kami," kata kementerian itu

Video menunjukkan montase tank yang diambil dari cuplikan siaran pawai, dengan latar belakang lagu dari Eric Carmen berjudul "All by Myself."

Hanya ada satu tank, yakni tank T-34 dari unit seremonial yang berparade di acara tersebut.

"Pada Hari Kemenangan ini, Rusia memiliki tepat satu tank yang meluncur di Lapangan Merah... sebuah tank T-34 yang pertama kali diproduksi pada tahun 1940," tulis keterangan video tersebut.

"Untuk tank kecil paling kesepian di dunia... Semoga beruntung!".

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-442: Moskow akan Evakuasi 3.000 Pekerja dari PLTN Zaporizhzhia

Dalam pembaruan yang sama, kementerian pertahanan Inggris mengungkapkan kemungkinan alasan mengapa pawai tahun ini tampak sederhana.

"Pihak berwenang kemungkinan menahan diri dari melakukannya karena mereka ingin menghindari kritik domestik tentang memprioritaskan parade daripada operasi tempur," ungkap kementerian tersebut.

Sementara itu, Sergej Sumlenny, pakar Eropa Timur dari Pusat Inisiatif Ketahanan Eropa, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa pawai tersebut adalah "penghinaan diri sendiri" bagi Rusia.

"Pawai itu pasti akan dibahas di antara orang-orang," katanya.

"Mereka ingin menjual narasi 'kami tidak ingin berinvestasi dalam pertunjukan ketika tentara kami berjuang keras'," kata Sumlenny.

"Tetapi ini berarti Kremlin prihatin dengan fakta bahwa mereka tahu penduduk tidak senang dengan tingginya harga perang."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas