Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Pilpres Turki, Presiden Erdogan Naikkan Gaji PNS Hingga 45 Persen

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoga menaikkan gaji 700 pegawai negeri sipil di Turki sebesar 45 persen menjelang Pilpres di negaranya.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jelang Pilpres Turki, Presiden Erdogan Naikkan Gaji PNS Hingga 45 Persen
Adem ALTAN / AFP
Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA –  Menjelang momen pemilihan presiden di negaranya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoga menaikkan gaji 700 pegawai negeri sipil di Turki sebesar 45 persen.

Dalam pengumumannya, Presiden Erdogan menjelaskan bahwa kenaikan gaji ini akan berlangsung selama enam bulan, terhitung mulai bulan Juni hingga Desember 2023.

"Kami menaikkan upah sebesar 45 persen, termasuk bagian kesejahteraan," kata Erdogan, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Selain PNS, para pensiunan juga akan ikut mengalami kenaikan gaji. Dengan kebijakan baru tersebut setidaknya satu pekerja publik di Turki dapat mengantongi gaji bulanan sebesar 15.000 lira turki atau sekitar Rp 11,28 juta,

“Berdasarkan selisih inflasi dan bagian kesejahteraan, kami sepakat menaikkan upah pekerja publik terendah menjadi 15.000 lira Turki,” jelas Erdogan.

Dalam kampanye pilpresnya Erdogan juga turut menyoroti perekonomian Turki yang belakangan sempat mengalami naik turun.

BERITA REKOMENDASI

Berdasarkan data badan statistik negara Turki, inflasi di negaranya pada Oktober tahun lalu tembus 85,5 persen yoy, hingga jadi yang tertinggi selama dua dekade pemerintahan Erdogan.

Kenaikan tersebut mulai terlihat setelah sejumlah harga pangan dan bahan bakar mengalami lonjakan kenaikan akibat efek riak invasi Rusia ke Ukraina, kondisi tersebut kian diperparah dengan merosotnya nilai mata uang lira yang anjlok di level 18,56 terhadap dolar AS. 

Baca juga: Serang Rivalnya, Erdogan Tuding Oposisi Turki sebagai Gay

Alasan inilah yang mendorong laju inflasi tahunan Turki melesat naik ke level tertinggi, berbagai cara dilakukan Erdogan untuk menekan lonjakan inflasi termasuk memangkas suku bunga untuk mendorong kestabilan harga sambil memacu sektor ekspor, investasi, dan lapangan pekerjaan. 

Kendati cara ini sempat ditentang oleh bank sentral, namun berkat pemangkasan itu perlahan inflasi di Turki dapat melandai sebesar 55,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2023, turun dari 57,7 persen pada Januari dan 64,3 persen pada Desember 2022.

Baca juga: Kesal dengan Dubes AS yang Temui Rivalnya, Erdogan: Pintu Kami Tertutup Untuknya

Lewat kebijakan-kebijakan yang gencar dilakukan Erdogan termasuk menaikan gaji para PNS Turki serta pemangkasan inflasi menjadi satu digit.

Sejumlah pengamat menilai apabila Erdogan dapat memikat hati para pekerja publik menjelang pemilihan presiden Turki yang rencananya akan digelar pada 14 Mei 2023.

Dengan begini Erdogan dapat menarik suara lebih banyak dari pesaing utamanya yakni Kemal Kılıçdaroğlu, mantan akuntan yang kini menjadi pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) atau oposisi dalam pemilihan presiden (Pilpres).

Terlebih selama uji coba hasil survei terakhir menunjukkan bahwa Erdogan memenangkan pilpres dengan selisih suara lumayan tipis. Dimana Erdogan memperoleh 51,4 persen suara, sedangkan Kilicdaroglu 48,6 persen. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas