Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Beri Alasan Putusnya Hubungan dengan Barat dan Awal Perang Ukraina

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, beri alasan putusnya hubungan dengan Barat dan awal perang Ukraina. Ia mengatakan Barat lakukan beberapa kesalahan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Rusia Beri Alasan Putusnya Hubungan dengan Barat dan Awal Perang Ukraina
Afiliasi Pemerintah Rusia/RT
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan sejumlah alasan putusnya hubungan Rusia dengan beberapa negara Barat, termasuk AS, NATO dan UE. Peskov juga menyebut Barat memicu perang di Ukraina. 

"Ketika bukti dari janji-janji itu muncul, Barat berdalih mereka tidak melakukan apa pun secara tertulis," kata Dmitry Peskov.

Ia juga mengaitkan permasalahan ini dengan kudeta di Ukraina pada 2014.

“Negara-negara Baratlah yang mengorganisir kudeta (Maidan) di Ukraina pada 2014, di jantung Eropa,” jelas Dmitry Peskov.

“Mereka mungkin sudah lupa, jadi kami terus mengingatkan mereka," lanjutnya.

Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022.
Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022. (Anatolii Stepanov / AFP)

Baca juga: Jurnalis Prancis Tewas dalam Serangan Roket Rusia di Ukraina

Dia mengemukakan fakta, diplomat AS Victoria Nuland membagikan kue-kue kepada para pengunjuk rasa Maidan.

Peskov juga mengingatkan bagaimana pemerintah Jerman, Prancis, dan Polandia memberikan jaminan kepada Presiden Yanukovich di Ukraina soal kudeta, kemudian diinjak-injak.

“Negara bagian yang sama menutup mata mereka selama delapan tahun, sementara rezim Kiev menggunakan tank dan artileri melawan rakyatnya sendiri,” kata Dmitry Peskov.

Berita Rekomendasi

“Mereka memanggil orang-orang yang menentang kudeta separatis dan membom serta membunuh mereka."

"Negara-negara yang sama menolak untuk mengatakan sepatah kata pun untuk mengutuk rezim Kiev, dan kemudian menolak untuk berbicara dengan Presiden Putin ketika dia mengusulkan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Rusia,” katanya kepada media ATV.

Menurutnya, peran Barat dalam kudeta itu membuat Ukraina semakin bersimpati pada Barat, yang menyebarkan Rusophobia (anti-Rusia).

"Dengan Ukraina menjadi negara anti-Rusia dan berusaha untuk bergabung dengan NATO, Rusia terpaksa membela kepentingannya, dan nyawa rakyat Donbass," kata Dmitry Peskov.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas