Polisi Jepang Tangkap Kembali WNI Ilegal Pembunuh Aris dan Mengakui Perbuatannya
Polisi menangkap kembali WNI ilegal yang dituduh membunuh Aris Setiya Irawan (29) pada Desember tahun lalu dan salah satu tertuduh Ahmad Saefudin (36)
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi menangkap kembali WNI ilegal yang dituduh membunuh Aris Setiya Irawan (29) pada Desember tahun lalu dan salah satu tertuduh Ahmad Saefudin (36) mengakui perbuatannya kepada polisi.
"Menanggapi interogasi kepolisian, Ahmad mengakui bahwa dia memukul bagian belakang kepala dan membunuhnya," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (15/5/2023).
Kantong berisi mayat dibawa dari Saitama ke Fukushima. Seorang pria berkewarganegaraan Indonesia ditangkap karena dicurigai membunuh seorang bernama Aris. Pertama kali Ahmad ditangkap 18 April 2023.
Dua pria dan satu wanita Indonesia ditangkap karena membuang mayat seorang pria di sebuah lapangan di Prefektur Fukushima, dan salah satu dari mereka ditangkap kembali karena dicurigai membunuhnya.
Warga negara Indonesia Ahmad Saefudin (36) diduga membunuh seorang pria Indonesia berusia 29 tahun di sebuah apartemen di Kota Konosu, Prefektur Saitama sekitar 30 Desember, dengan memukul kepalanya dengan sesuatu benda tumpul.
Ahmad telah ditangkap karena dicurigai membawa tas pembawa berisi jenazah pria ke sebuah lapangan (lahan) di kota Ono Prefektur Fukushima dan meninggalkannya.
Diyakini bahwa Ahmad telah makan dan minum dengan beberapa orang, termasuk korban Aris sejak sehari sebelum pembunuhan, dan ada semacam masalah yang menyebabkan kejahatan tersebut.
Para tertuduh yaitu Ahmad Saefudin (36), Suwanti (31), dan Dedi Setiawan (33), ketiganya warga negara Indonesia pengangguran yang tinggal di Kota Konosu prefektur Saitama yang berpenduduk 118.072 orang di tahun 2015.
Aris sapaannya itu merantau ke Jepang sebagai PMI (Pekerja Migran Indonesia) formal dalam program magang yang diberangkatkan LPK Iroha, Sleman, Yogyakarta pada 2016.
Namun menurut pengakuan keluarganya, sudah sejak akhir Desember 2021 komunikasi dengan Aris terputus. Aris tiba-tiba menghilang dan keberadaannya tak lagi bisa diakses.
"25 Desember 2021, Aris sudah tak bisa dihubungi," kata Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Disnaker Pati, Sri Mulyanto Rabu (19/4/2024) malam.
Keluarga Aris pun syok begitu mengetahui ada kabar adanya mayat lelaki WNI di Jepang ditemukan di dalam carry bag atau koper jinjing besar di sebuah lapangan, di Prefektur Fukushima.
Informasi dari LPK Iroha, Aris yang magang di pabrik di Jepang pada 2017 memilih hengkang dan kemungkinan pindah kerjaan lewat jalur lain.
Sementara itu bagi para pekerja Indonesia di Jepang dapat bergabung ke dalam Facebook resmi dengan gratis di: https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang