Penembakan Massal di New Mexico, 3 Orang Tewas, 2 Polisi Terluka
Penembakan massal terjadi di New Mexico, AS. Setidaknya tiga warga sipil tewas, dua polisi terluka. Pelaku ditembak mati oleh petugas.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya tiga warga sipil tewas dan dua polisi dilarikan ke di rumah sakit setelah seorang pria melepaskan tembakan di Farmington, New Mexico AS, Senin (15/5/2023) pagi waktu setempat.
Dilaporkan ABC News, petugas polisi akhirnya memutuskan menembak mati pria bersenjata itu.
Departemen Kepolisian Farmington mengatakan bahwa pada pukul 10:57, tersangka berusia 18 tahun itu melepaskan tembakan di dekat Dustin Avenue dan Ute Street.
Ketika petugas tiba di lokasi kejadian, mereka melihat "situasi sudah kacau".
Tersangka menembaki tim Baric Crum, wakil kepala Departemen Kepolisian Farmington.
Empat petugas polisi kemudian terlibat baku tembak dengan tersangka.
Baca juga: Polisi AS Berspekulasi Pelaku Penembakan Massal di Texas Memiliki Keyakinan Ekstremis
Dua petugas yang terluka, satu dari Departemen Kepolisian Farmington dan satu dari Polisi Negara Bagian New Mexico, dibawa ke Pusat Medis Regional San Juan dan dalam kondisi stabil, kata polisi.
Crum mengatakan bahwa total sembilan orang terluka dalam insiden tersebut.
Investigasi sedang berlangsung, katanya.
"Kami secara aktif melihat beberapa blok TKP ini untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi," kata Crum.
Departemen Kepolisian Farmington, Polisi Negara Bagian New Mexico, dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS langsung menuju tempat kejadian dan masih menyelidiki.
Distrik Sekolah Kota Farmington mengeluarkan peringatan di halaman Facebook-nya yang menyatakan bahwa sekolah dasar Apache dan McKinley, Dapur Pusat, dan Pusat CATE di-lockdown hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Para pejabat mengatakan semua anak dan staf selamat.
Pada pukul 13:05 waktu setempat, penguncian dicabut dan para siswa direncanakan akan dibebaskan, menurut distrik sekolah.
Baca juga: Polisi Selidiki Kemungkinan Motif Ekstremis di Balik Penembakan Massal di Texas