Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Bos Wagner Niat Bocorkan Posisi Tentara Rusia - Pilpres Turki Putaran Kedua

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya bos Wagner yang berusaha memberitahu posisi tentara Rusia kepada intelijen Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Populer Internasional: Bos Wagner Niat Bocorkan Posisi Tentara Rusia - Pilpres Turki Putaran Kedua
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya bos Wagner yang berusaha memberitahu posisi tentara Rusia kepada intelijen Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Bos Wagner terungkap mencoba "menjual" posisi tentara Rusia kepada intelijen Ukraina, menurut dokumen rahasia yang bocor.

Sementara itu, Rusia menyebut, Ukraina telah menggunakan rudal Storm Shadow kiriman dari Inggris.




Soal pemilihan presiden di Turki, para kandidat agaknya harus bersiap untuk maju ke putaran kedua karena tak ada yang meraih suara lebih dari 50 persen.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Dokumen Bocor Ungkap Bos Wagner Tawarkan Informasi Posisi Tentara Rusia kepada Intelijen Ukraina

Baca juga: Kemarahan Bos Wagner Rusia di Media Sosial Makin Menjadi saat Perang di Bakhmut Berkecamuk

Kepala tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin berulang kali menawarkan untuk memberi tahu posisi pasukan Rusia kepada badan intelijen federal Ukraina.

BERITA TERKAIT

Laporan itu didapat dari dokumen bocor yang diperoleh The Washington Post.

Dokumen yang bocor itu awalnya beredar di Discord oleh Jack Teixeira, seorang penerbang berusia 21 tahun di unit Garda Nasional di Massachusetts AS.

Dalam dokumen itu, tawaran Yevgeny Prigozhin tersebut dilaporkan dibuat pada akhir Januari.

Sebagai gantinya, Prigozhin meminta agar Ukraina menarik pasukannya dari kota timur Bakhmut, kata laporan itu.

Dokumen-dokumen itu tidak merinci posisi tentara Rusia mana yang ada dalam penawaran Prigozhin.

Sementara itu, pejabat Ukraina dilaporkan memutuskan untuk tidak menerima tawaran Prigozhin, dengan alasan kurangnya kepercayaan.

Dua pejabat Ukraina telah mengonfirmasi adanya komunikasi antara Prigozhin dan badan intelijen kepada The Washington Post.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas