TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin negara Eropa menandatangani Register of Damage atau Daftar Kerusakan baru untuk Ukraina akibat invasi Rusia.

Daftar Kerusakan itu akan menjadi langkah pertama untuk membuat Rusia bertanggung jawab atas perang di Ukraina.

“Dukungan dan solidaritas dengan Ukraina adalah salah satu prioritas utama Kepresidenan Islandia dan kami telah bekerja keras untuk memastikan bahwa hasil KTT Reykjavik menjawab perlunya akuntabilitas komprehensif untuk agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata Perdana Menteri Islandia, Katrín Jakobsdóttir.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Eropa, Marija Pejčinović Burić mengatakan Daftar Kerusakan itu adalah keputusan yang bersejarah.

Instrumen itu, yang dibuat oleh Dewan Eropa yang beranggotakan 46 negara, menetapkan catatan pembuktian sebelum kemungkinan penuntutan terhadap para pemimpin Rusia di masa depan.

Baca juga: Inggris ‘Ngotot’ Ciptakan Koalisi Kirim Jet F-16 ke Ukraina, Jerman dan Prancis Sebut Terlalu Dini

Kepala dewan Marija Pejcinovic Buric, mengatakan 40 negara telah menandatangani pada pembuatan register, termasuk Amerika Serikat dan semua negara G7 lainnya.

Dokumen itu akan dibawa ke Den Haag, Belanda, dengan kantor satelit di Ukraina.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengatakan Rusia harus bertanggung jawab, termasuk kerusakan yang diderita Ukraina dan rakyatnya.

Daftar Kerusakan ini dibuat untuk periode awal tiga tahun.

Kemudian, dokumen ini akan berfungsi sebagai catatan bukti dan informasi klaim tentang kerusakan, kerugian, atau cedera yang disebabkan oleh agresi Rusia terhadap Ukraina.

Baca juga: Hubungan Buruk Dengan UE tak Pengaruhi Rusia Pasok Nuklir ke Prancis, Bangun Reaktor di Hungaria

Ukraina Berterima Kasih kepada Dewan Eropa

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal mengatakan Ukraina menyambut baik pembentukan Daftar Kerusakan.

"Kami berterima kasih kepada Dewan Eropa dan semua negara yang berpartisipasi atas dukungan yang begitu tinggi," kata Denys Shmyhal.

Ia mengundang negara-negara lain untuk bergabung dengan Register of Damage sebagai tanda dukungan untuk menghukum Rusia atas perang di Ukraina.

Denys Shmyhal berharap dokumen ini dapat menjadi langkah pertama menuju pembentukan mekanisme kompensasi yang komprehensif.

Sehingga, langkah ini memastikan Rusia membayar reparasi penuh ke Ukraina sesuai dengan hukum internasional, termasuk melalui asetnya yang terletak secara internasional.

Baca juga: Jerman Akui Standar Ganda Barat terhadap Rusia Soal Invasi Moskow di Ukraina

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami dalam masalah penting ini,” kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, dikutip dari laman Dewan Eropa.

Daftar Kerusakan perang Ukraina itu dibentuk saat KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Dewan Eropa pada 17 Mei 2023.

KTT itu berlangsung selama dua hari pada 16-17 Mei 2023 di Islandia.

Di akhir KTT ini, Islandia akan menyerahkan Kepresidenan Komite Menteri Dewan Eropa ke Latvia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina