Ginzan Onsen Jepang Terapkan Pembatasan Pengunjung Mulai Januari 2025 untuk Mencegah Overtourisme
Untuk mengendalikan jumlah wisatawan yang berkunjung, Ginzan Onsen menerapkan pembatasan pengunjung dan mewajibkan pemesanan tiket terlebih dahulu.
Penulis: Ambar Purwaningrum
TRIBUNNEWS.COM - Ginzan Onsen, sebuah kota pemandian air panas yang terletak di wilayah Yamagata, Jepang, menjadi destinasi wisata terbaru yang mengambil langkah untuk mencegah overtourisme.
Ginzan Onsen menerapkan pembatasan pengunjung dan mewajibkan pemesanan tiket terlebih dahulu mulai 7 Januari 2025.
Baca juga: 10 Jembatan Gantung Terbaik di Jepang: Mishima Skywalk, Kokonoe Yume Bridge, dan Lainnya
Baca juga: Pesta Natal di Jepang Tingkatkan Semangat Kebersamaan WNI dengan Warga Jepang
Untuk mengendalikan jumlah wisatawan yang berkunjung, mengurangi kemacetan lalu lintas, serta menghentikan pertengkaran antar pengunjung yang ingin memotret keindahan kota yang tenang, serta mengatasi masalah parkir, Ginzan Onsen Overtourism Measures Project Office memperingatkan bahwa penduduk setempat adalah yang paling terdampak akibat lonjakan pengunjung.
Dilansir dari thetravel, sekira 330.000 orang mengunjungi Ginzan Onsen setiap tahunnya, datang dari berbagai belahan dunia untuk menikmati keindahan alam dan pemandangan indah kota ini.
Baca juga: 5 Onsen Salju Terbaik di Jepang untuk Pengalaman Musim Dingin yang Menenangkan
Baca juga: Biaya Tol Gunung Fuji Jepang 2025 Naik Dua Kali Lipat, Ini Alasan Dibaliknya
Bangunan tradisional dari periode Edo yang tertutup salju, diterangi oleh lampu gas yang menyala, dan pemandian air panas terbuka yang disebut Rotenburo, menjadi daya tarik utama yang membuat wisatawan tertarik mengunjungi wilayah Yamagata setiap tahun.
Kota ini begitu indah sehingga sering terjadi pertengkaran antar pengunjung yang ingin mengambil foto pemandangan yang dikatakan memiliki suasana ala periode Taisho.
Banyak pengunjung juga bersaing untuk mendapatkan tempat parkir yang terbatas.
“Banyak pengunjung yang marah (berteriak) karena berebut tempat foto, yang menyebabkan pelanggaran aturan lalu lintas, kecurangan, dan membuat orang mencari tempat yang lebih baik dengan cara yang lebih mudah daripada yang lain,” ungkap pihak onsen di situs web mereka, menyayangkan bahwa "manajemen yang kurang jelas" mereka menyebabkan masalah.
Mulai 7 Januari 2025, pengunjung yang ingin mengunjungi kota yang indah ini setelah pukul 17.00 akan diwajibkan untuk membeli tiket terlebih dahulu, menurut Pusat Informasi Ginzan Onsen.
Bagi yang tidak memiliki pemesanan hotel, mereka akan dilarang memasuki kota setelah pukul 20.00, sementara hanya mereka yang menginap di hotel setempat, karyawan yang bekerja di dalam kota, serta kendaraan untuk keperluan resmi dan bisnis yang diperbolehkan masuk setelah pukul 20.00.
Tiket, yang sudah termasuk perjalanan dengan bus, akan dikenakan biaya 1.150 yen dan dapat dipesan melalui situs web mereka.
“Area untuk mengambil foto sangat sempit, dan terkadang pengunjung terlibat dalam perselisihan untuk meminta orang lain menyingkir.
Ada kalanya orang hampir terjatuh ke sungai setelah bertabrakan dengan orang lain,” kata Hiroyuki Ishii, dari Ginzan Onsen Overtourism Measures Project Office, kepada CNN.
Perubahan Parkir Mulai Februari 2025 untuk Pengunjung