Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Bagian Assam di India Minta Polisi Turunkan Berat Badan atau Pensiun Dini

Negara bagian Assam di India minta polisi yang dinyatakan gemuk untuk menurunkan berat badan dalam beberapa bulan atau memilih pensiun dini.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Negara Bagian Assam di India Minta Polisi Turunkan Berat Badan atau Pensiun Dini
SANJAY KANOJIA / AFP
Ilustrasi polisi India - Polisi India berjaga-jaga saat umat Muslim meninggalkan Masjid Jama di Prayagraj pada 21 April 2023 setelah sholat Jumat. - Polisi di negara bagian Assam, India, yang dinyatakan gemuk akan diminta untuk menurunkan berat badan selama beberapa bulan atau memilih pensiun dini. 

TRIBUNNEWS.COM - Petugas polisi di negara bagian Assam di India diminta untuk menurunkan berat badan dalam beberapa bulan atau pensiun dini dari kepolisian.

Direktur Jenderal Polisi Assam, GP Singh mengatakan, indeks massa tubuh (BMI) semua petugas akan dicatat secara profesional mulai pertengahan Agustus 2023.

Petugas dalam kategori 'gemuk' kemudian akan diberikan waktu hingga November 2023 untuk mengurangi berat badan atau pensiun dini.




"Orang dengan kondisi medis seperti tiroidisme akan dibebaskan," kata GP Singh, direktur jenderal polisi Assam, dikutip dari BBC Internasional.

GP Singh mengatakan dalam sebuah tweet, dia akan menjadi yang pertama di kepolisian untuk mencatat BMI-nya.

Baca juga: India Membangun Jembatan Kereta Api Tertinggi di Dunia di Kashmir

Beberapa minggu yang lalu, menteri utama Assam mengatakan, sekitar 300 personel polisi di negara bagian Assam akan diminta pensiun dini karena mereka kebiasaan 'minum' dan tidak sehat secara fisik.

Dia mengatakan itu adalah bagian dari latihan untuk menurunkan angkat kematian dari kepolisian.

BERITA TERKAIT

Penelitian telah menemukan fakta, petugas polisi India sering bekerja dalam waktu yang lama dan tidak teratur tanpa istirahat atau istirahat yang layak.

Polisi India berjaga-jaga setelah umat Muslim melaksanakan salat Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan, di luar Masjid Jama di Prayagraj pada 21 April 2023.
Ilustrasi polisi India - Polisi India berjaga-jaga setelah umat Muslim melaksanakan salat Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan, di luar Masjid Jama di Prayagraj pada 21 April 2023. (SANJAY KANOJIA / AFP)

Baca juga: Elon Musk Bangun Pabrik Tesla di India Demi Kuasai Bisnis Mobil Listrik Wilayah Asia

Program Kebugaran untuk Polisi India

Pada tahun 2018, Kepala Polisi Cadangan Negara Bagian Karnataka (KSRP) mengaku prihatin dengan meningkatnya jumlah petugas gemuk di kepolisian.

Bhaskar Rao membuat keputusan setelah lebih dari 100 petugas meninggal akibat penyakit terkait gaya hidup hanya dalam 18 bulan.

Penyakit gaya hidup umumnya disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, narkoba dan merokok, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

“Sekitar 150 polisi, berusia 40-50 tahun, meninggal setiap tahun karena penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Banyak dari mereka memiliki riwayat masalah jantung, tekanan darah dan diabetes, serta kebiasaan minum dan merokok yang berat,” kata Bhaskar Rao, dikutip dari Independent UK.

“Tingkat kematian seperti itu di kepolisian tidak dapat diterima. Beberapa disiplin dan pola makan yang sehat dapat membuat perbedaan besar," lanjutnya.

Sejumlah polisi yang dikerahkan setelah Mohammad Akhlaq tewas dipukuli menggunakan batu bata oleh sekelompok orang lantaran dituduh menyimpan dan mengonsumsi daging sapi di rumahnya, Senin (28/9/2015) malam, Noida, India. (CNBC/Hindustan Times/Getty Images/Burhaan Kinu)
Ilustrasi polisi India - Sejumlah polisi yang dikerahkan setelah Mohammad Akhlaq tewas dipukuli menggunakan batu bata oleh sekelompok orang lantaran dituduh menyimpan dan mengonsumsi daging sapi di rumahnya, Senin (28/9/2015) malam, Noida, India. (CNBC/Hindustan Times/Getty Images/Burhaan Kinu) 

Baca juga: India Jadi Negara Peminum Wiski Terbanyak di Dunia, Mengalahkan Prancis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas