TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah tiba di Arab Saudi untuk menemui Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud pada Jumat (19/5/2023).

"Saya akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud dan mengadakan pembicaraan bilateral lainnya," kata Presiden Zelensky melalui Telegram.

Presiden Ukraina itu juga dikabarkan berpidato di KTT Liga Arab hari ini.

Ia mengatakan prioritas Ukraina adalah mengembalikan semua tahanan politik Krimea dan wilayah yang diduduki Rusia, membawa kembali semua tahanan dan orang yang dideportasi secara ilegal.

Ukraina juga berencana menyajikan formula perdamaian, dengan implementasi yang harus melibatkan sebanyak mungkin negara, dan menjamin keamanan energi musim dingin mendatang.

Prioritas lainnya adalah perlindungan komunitas Muslim di Ukraina.

"Krimea adalah yang pertama menderita akibat pendudukan Rusia, dan sebagian besar dari mereka yang menjadi sasaran represi di Krimea yang diduduki adalah Muslim," kata Presiden Zelensky, dikutip dari Ukrainska Pravda.

Baca juga: Bantuan AS Untuk Ukraina Hampir Habis, Ada Kesalahan Hitung Hingga Rp 44,823 Triliun

Ukraina Hadiri KTT Liga Arab

Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan akan menyambut baik partisipasi Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dalam KTT Liga Arab.

“Penting bagi Ukraina bahwa dunia Arab mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi di Ukraina hari ini, bagaimana Ukraina telah berjuang selama lebih dari setahun melawan invasi Rusia," kata Andriy Yermak.

"Kami berjuang untuk kebebasan, kemerdekaan, tanah kami, dan rakyat kami. Kami tidak memulai perang ini. Tindakan agresi dilakukan terhadap kami," lanjutnya.

Menurutnya, Ukraina berupaya menyampaikan kepada negara-negara Arab pandangannya tentang akhir perang ini dan cara melindungi negara lain dari agresi serupa.

Baca juga: Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan Rasa Sakit Bagi Sejumlah Warga Ukraina

Zelensky Ajukan Formula Perdamaian

Secara khusus, Ukraina berupaya menyampaikan Formula Perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Volodymyr Zelensky.