Mahathir Mohamad di Jepang: Beberapa Orang Islam Ajarkan Agama Seenaknya Saja
Islam mempromosikan perdamaian dan hubungan baik dengan sesama manusia, antara satu orang ke orang lain bahkan dengan beda agama, beda ras dsb
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr. Mahathir bin Mohamad (97) mantan Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981 sampai 2003 dan kembali terpilih untuk kedua kalinya dari tahun 2018 hingga 2020, mengingatkan bahwa beberapa orang mengaku Islam telah mengajarkan Islam seenaknya saja.
"Seperti yang ada di beberapa negara, manusia berbeda satu sama lain dan juga beda opini. Termasuk pula muslim Malaysia," papar Mahathir Mohamad khusus kepada Tribunnews.com siang ini (24/5/2023).
Mereka merasa mengajarkan Islam tetapi sebenarnya tidak benar.
"Islam mempromosikan perdamaian dan hubungan baik dengan sesama manusia, antara satu orang ke orang lain bahkan dengan beda agama, beda ras dan sebagainya. Itulah yang dipromosikan Islam yang benar."
Membunuh satu sama lain sama sekali bukan masuk ke acara atau pengajaran Islam yang benar.
"Beberapa kalangan Islam tidak mengikuti dan tidak mengajarkan Islam dengan baik dilakukan olah beberapa ulama."
Beberapa orang tambahnya berusaha mengimplementasikan Syariah tetapi tidak mengikutinya dengan baik, bahkan melakukan interpretasinya sendiri.
"Malaysia ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa pengajaran Islam yang benar adalah dalam segala hal termasuk kepada multi rasial berbeda agama sekali pun, lebih toleran satu sama lain dan tak ada paksaan di dalam Islam."
Apabila itu semua dilaksanakan dengan baik dan benar maka tidak akan ada masalah di dunia ini, termasuk dengan berbagai negara, tekannya lagi.
"Tetapi kini beberapa penganut Islam telah menyimpang dengan interpretasinya sendiri dan mengikuti beberapa ulama yang salah langkah yang ngawur."
Bahkan tambahnya lagi, "Ada pula Terorisme islam. Hal itu jelas bukan dari Islam. Dia itu hanya merasa tertekan saja, teropresi oleh dunia yang diarasakan tidak adil bagi dirinya karena ditekan pihak yang kuat. Itulah sebabnya muncul terorisme."
Jadi Islam bukan Teroris. Yang dilakukan mereka oleh kelompoknya sendiri yang salah jalan.
"Coba lihat kejadian di Perancis orang yang marah naik mobil berisikan bom sehingga akhirnya membunuh 80 orang di sana. Itu jelas bukan kebijakan Islam, bukan dilakukan oleh Islam," tegasnya lagi.